Menteri Pendidikan Melarang Orientasi Siswa dengan Kekerasan
Reporter
Editor
Minggu, 10 Juli 2011 16:37 WIB
Siswa baru mendengarkan penjelasan guru saat mengikuti Pra Masa Orientasi Sekolah di SMPN 5 Pamekasan, Madura, Jatim, Sabtu (11/7). MOS berlangsung dari tanggal 13-16 Juli. ANTARA/Saiful Bahri
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh memberi peringatan keras sejak awal bagi sekolah yang menyelenggarakan Masa Orientasi Siswa (MOS) dalam menyambut siswa baru pada tahun ajaran 2011/2012. Nuh meminta agar MOS dilakukan tanpa kekerasan.
"Kalau ada kekerasan, kami akan berikan tindakan tegas," kata Nuh di sela-sela peresmian Sekolah Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Ahad, 10 Juli 2011. Peresmian sekolah itu juga dihadiri Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
Menurut Nuh, jika masyarakat menemukan ada kekerasan dalam MOS, dia minta segera dilaporkan ke Kementerian Pendidikan Nasional maupun Dinas Pendidikan setempat. Kebijakan teknis MOS diserahkan kepada setiap sekolah untuk mengaturnya.
Kementerian Pendidikan, kata Nuh, hanya menganjurkan agar materi MOS lebih mengedepankan pembangunan karakter siswa dan budi pekerti. "Tidak boleh ada penanaman kekerasan di sekolah," kata Nuh. "Seharusnya yang diperkenalkan adalah nilai-nilai ketuhanan."
Penerimaan siswa baru tahun ajaran 2011/2012 mulai dilakukan di setiap sekolah. Sesuai tradisi selama ini, biasanya dilanjutkan dengan menggelar MOS. Adapun lama masa orientasi tersebut diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah. "Paling tidak selama satu minggu," tambah Nuh.