Tiap Kali Sidang Ba'asyir, Biaya Pengamanan Minimal Rp 40 Juta
Reporter
Editor
Kamis, 16 Juni 2011 13:55 WIB
Pendukung Abu Bakar Ba'asyir melakukan doa bersama sebelum sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menganggarkan biaya sekitar Rp 40 juta untuk setiap persidangan pemimpin Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir. Biaya tersebut dikeluarkan selama 20 kali sidang Ba'asyir terdahulu yang mengerahkan anggota polisi sekitar 1.600 orang. Sedangkan untuk sidang vonis kali ini, kepolisian mengerahkan sekitar 3.300 anggotanya ditambah dukungan dari TNI.
"Jumlah Rp 40 juta itu biaya paling sedikit untuk tiap sidang," kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 16 Juni 2011.
Dalam sidang kali ini, Polda Metro Jaya melakukan tiga tahap pengamanan, yakni sebelum, saat, dan setelah sidang Ba'asyir. "Polisi akan tetap siaga di lapangan hingga kondisi keamanan dinyatakan kondusif pascasidang," ujarnya.
Sidang vonis Ba'asyir belum lama usai. Ketua Hakim Herry Swantoro menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada Ba'asyir karena dianggap terbukti terlibat rencana pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh. Vonis itu ditanggapi Ba'asyir dengan penolakan dan teriakan takbir dari para pendukungnya.
Ratusan pendukung Ba'asyir di halaman pengadilan pun melakukan orasi yang menyatakan memulai perang terhadap Datasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Beberapa dari mereka juga melakukan lari kecil keliling halaman pengadilan sambil meneriakkan yel-yel "Sabilullah Lailaha illalah."
Sekitar pukul 13.45 WIB, Ba'asyir kembali ke ruang tahanan Markas Besar Polri menggunakan bus tahanan yang dikawal mobil barracuda.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
2 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.