TEMPO Interaktif, BANDUNG- Sebuah sekolah baru, Bandung Pilot Academy, mulai tahun ini dibuka. Satu-satunya sekolah penerbang di Bandung ini mematok biaya sekolah hampir Rp 500 juta. Walau mahal, peminatnya membeludak.
Menurut Direktur sekaligus pendiri akademi, Kapten Nasrin Natsir, pendaftar kini mencapai 190 orang. Padahal daya tampungnya hanya 20 orang. "Sekolah pilot memang banyak peminatnya," kata Nasrin di ruangannya, Rabu 8 Juni 2011.
Peminat berasal dari kalangan lulusan SMA, sarjana, dan terbanyak masih berstatus mahasiswa. "Minimal yang boleh daftar lulusan SMA, lebih baik lagi yang sudah dewasa," ujarnya. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Bandung, Aceh, Medan, Probolinggo, hingga Jayapura.
Sebelum diterima, calon kadet harus lolos dua tes. Pertama, tes ilmu dasar matematika dan fisika serta bahasa Inggris yang dilakukan di akademi. Kedua, tes psikologi dan kesehatan penerbang di Jakarta. Seleksi kelompok peserta pertama sudah dilakukan 23 Mei lalu, kelompok berikutnya pada 20 Juni mendatang. "Kelas rencananya akan mulai berjalan Agustus," ujar mantan pilot pesawat tempur F-5 itu.
Soal mahalnya biaya sekolah, kata Nasrin, karena harga bahan bakar pesawatnya mahal. Sekitar 60 persen dari uang sekolah dialokasikan untuk pembelian avtur. Sisanya, untuk perawatan pesawat, latihan, hingga asrama. "Setiap kadet nantinya wajib tinggal di asrama untuk melatih disiplin," katanya.
Akademi yang berada di Jalan Pajajaran 219, Bandung, ini menyiapkan 7 instruktur terbang dan 10 pengajar di darat. Adapun pesawat memakai Cessna 172R tahun 2005 dan 2006 sebanyak 4 unit. "Rencananya akan tambah 12 unit pesawat tahun depan," ujarnya.
Pesawat seharga Rp 2-3 milyar per unit itu nantinya diperuntukkan untuk latihan 5 orang kadet. Pendidikan akan berjalan selama 18 bulan. Materi sekolahnya memadukan kurikulum standar Civil Association Safety Regulation Part 141 yang ditetapkan Departemen Perhubungan, federasi penerbangan Amerika Serikat dan Eropa, serta pengalaman terbang para pengajarnya. Siswa yang lulus akan langsung mendapat lisensi terbang.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
12 Jurusan SMK Paling Diminati dan Prospek Kerja Menjanjikan
12 Agustus 2022
Bagi kalian yang mau lulus sekolah menengah langsung kerja, kamu bisa memilih melanjutkan studi ke jenjang SMK. Ini berbagai pilihan jurusannya.
Baca SelengkapnyaAnak Usaha Pertamina Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK, Simak Syaratnya
10 September 2021
PT Pertamina Training & Consulting mengumumkan pembukaan lowongan kerja terbaru. Apa saja syarat yang harus dipenuhi pelamar kerja itu?
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto Usulkan Tambah Anggaran Rp 2,5 T pada 2019
21 Agustus 2018
Menperin Airlangga Hartarto mengusulkan tambahan anggaran Rp 2,57 triliun untuk memasuki revolusi industri keempat.
Baca SelengkapnyaAgar Lulusan SMK Siap Kerja, 1 Siswa Butuh Rp7,5 Juta Setahun
19 Desember 2017
Kementerian Perindustrian menyatakan, agar bisa siap kerja satu siswa SMK perlu dana operasional Rp 7,5 juta per tahun.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian Sesuaikan Program Studi Vokasi
18 Desember 2017
Kementerian Perindustrian mengklaim telah menyesuaikan 35 program studi vokasi atau kejuruan terhadap kurikulum SMK.
Baca SelengkapnyaBertemu Menteri, Siswa Sekolah Kejuruan Mengeluh Tak Bisa Praktik
15 November 2017
Minimnya fasilitas membuat siswa sekolah kejuruan kesulitan mempraktikkan teori yang didapatkan di sekolah.
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Rintis SMK Perfilman, Ini Targetnya
7 Maret 2017
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang perfilman segera didirikan untuk memastikan tersedianya tenaga terampil di bidang ini.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Kembangkan SMK Gula di Situbondo
22 November 2016
Pengembangan itu juga sebagai bagian dari program BUMN Untuk Negeri, serta tanggungjawab sosial kepada lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaMenteri Budi Sumadi Ajak PTN Dirikan Sekolah Vokasi Maritim
17 November 2016
"Lapangan kerja di Indonesia selama ini sangat sedikit, sementara di dunia internasional profesi (di bidang, red.) kelautan banyak dibutuhkan"
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Teken Inpres Revitalisasi SMK
19 September 2016
Instruksi itu di antaranya menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sehubungan dengan peta pengembangan SMK.
Baca Selengkapnya