TEMPO Interaktif, Samarinda - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membantah tudingan yang menyebut dirinya mencari popularitas dengan mengungkap kasus pemberian uang M. Nazaruddin, Bendahara Partai Demokrat.
Tudingan yang dilontarkan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, itu dianggapnya sebagai lawakan. "Tidak tahu saya itu. Menurut saya, Ruhut Sitompul itu pelawak saja, itu tidak level untuk ditanggapi," kata Mahfud di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu, 21 Mei 2011.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul menuding Mahfud MD hanya mencari popularitas dan rela menari-nari di atas penderitaan Nazaruddin.
Ruhut juga mengungkap jika Mahfud akan maju sebagai kandidat Presiden RI periode mendatang. Mahfud akan memanfaatkan partai yang dipimpin Yenny Wahid sebagai perahu politik.
Tapi, Mahfud membantahnya. "Saya tidak akan maju, saya tak punya potongan (model jadi presiden). Yang cocok itu Ruhut jadi presiden," katanya dengan nada ketus.
Sebelumnya, Mahfud mengungkap adanya pemberian uang dari Nazaruddin kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi Janendri M. Gaffar senilai 120.000 dolar Singapura.
Kecurigaan Ruhut karena kasus itu terjadi pada tahun 2010 dan baru dilaporkan sekarang di saat Nazaruddin menjadi sorotan masyarakat soal kasus suap Wisma Atlet SEA Games.
FIRMAN HIDAYAT
Berita terkait
MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun
23 November 2017
MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.
Baca SelengkapnyaPengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara
30 Oktober 2017
Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR
30 Agustus 2017
Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.
Baca SelengkapnyaPT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah
30 Agustus 2017
Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.
Baca SelengkapnyaJadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet
30 Agustus 2017
Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.
Baca SelengkapnyaKasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi
23 Agustus 2017
Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset
6 Januari 2016
Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin
6 Januari 2016
Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaHeboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora
19 Juni 2015
Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.
Baca SelengkapnyaAlex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen
20 April 2015
Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.