Kerja Sama Industri Pertahanan ASEAN Menghemat US$ 12,5 Miliar

Reporter

Editor

Jumat, 20 Mei 2011 16:47 WIB

Ahmad Zahid Hamidi. ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pertahanan Malaysia, Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi, mengatakan kerja sama industri pertahanan ASEAN berpotensi menghemat belanja persenjataan dan alat pertahanan di kawasan hingga US$ 12,5 miliar. Nilai ini setara dengan 50 persen total belanja senjata dan alat pertahanan negara-negara ASEAN setiap tahunnya.

"Setiap tahun belanja persenjataan ASEAN sekitar US$ 25 miliar," kata Ahmad Zahid dalam sesi wawancara di Jakarta, Jumat 20 Mei 2011. Jika negara-negara ASEAN bisa berkolaborasi untuk memproduksi alat persenjataan sendiri, menurut dia, impor senjata itu bisa ditekan. Aliran uang dan modal ke luar, kata Ahmad, bisa dikurangi dan dimanfaatkan oleh negara ASEAN sendiri.

Pemerintah negara-negara ASEAN sepakat bekerja sama mengembangkan industri pertahanan untuk kawasan. Kesepakatan ini ditandatangani dalam deklarasi bersama menteri-menteri pertahanan di Jakarta, Kamis 19 Mei 2011 kemarin. Konsep kerja sama yang disusun oleh Malaysia direncanakan untuk jangka panjang sampai 2030. Konsep ini sudah diadopsi sebagai resolusi.

Kerja sama akan dimulai oleh tiga negara, yakni Malaysia, Thailand dan Indonesia. Alasannya, ketiga negara ini sudah memiliki dasar kerja sama pertahanan. Indonesia kebagian tugas memproduksi alat berat dan kendaraan tempur karena sudah memiliki perusahaan-perusahaan dengan keahlian tersebut. Malaysia akan fokus memproduksi peralatan kelas menengah, sedangkan Thailand di sisi persenjataan dan alat-alat yang lebih kecil.

Sebagai permulaan, ketiga negara akan membuat perusahaan patungan yang di dalamnya terdapat saham masing-masing negara. Proyek kolaborasi pertama yang akan dibuat adalah jenis kendaraan tempur untuk keperluan khusus atau Special Purpose Vehicle (SPV). Komponen dan bahan baku dari produk ini akan disuplai oleh negara-negara ASEAN lain.

Dato Seri Ahmad Zahid mengatakan karena kesepakatan kerja sama ini baru di tingkat pemerintah, tidak bisa segera begitu saja diwujudkan. Dalam pelaksanaannya, pemerintah akan menggandeng kalangan swasta dan merancang perjanjian kerjasama bussines to bussines. "Pelaksanaannya akan dibuat secara formal dalam waktu dekat," kata dia.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

11 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

11 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

11 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

12 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

19 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

23 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

23 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

24 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

29 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya