Menteri: Papua Tolak Terima Transmigran

Reporter

Editor

Senin, 8 Desember 2003 14:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Provinsi Papua telah menolak penempatan transmigran di daerahnya sejak beberapa tahun terakhir. Belum diketahui alasan penolakan penempatan transmigran dari daerah pengirim. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea masih akan mempelajari penolakan dari Papua. "Masih akan dilakukan pendekatan dengan pemda setempat," katanya usai membuka seminar "Transmigrasi Menyongsong 2010" di kantornya, Senin (8/12). Jacob menegaskan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan terus memberikan informasi kepada Pemda Papua mengenai penempatan transmigran.Pemerintah Daerah Papua, kata Jacob, sejauh ini belum mengajukan usulan menjadi daerah penerima transmigran. Jika usulan penempatan tidak diajukan, menurut Jacob, dapat diartikan Papua menolak transmigran. "Harus ada usulan," ujarnya. Setelah adanya usulan maka akan dilanjutkan dengan persiapan lahan di daerah penerima.Papua dianggap sangat potensial untuk penempatan transmigran. Jacob mencontohkan salah satu kawasan di Papua, Nabire, yang mulai menjadi daerah penerima pendatang sejak tahun 1972. "Transmigran di sana sangat sukses," tuturnya. Tanah di Nabire sangat cocok untuk ditanami kelapa sawit, cengkeh, dan coklat. Bahkan dalam beberapa waktu dekat di sana akan dibangun pabrik pemrosesan jeruk hasil transmigran. Kualitas jeruk yang dihasilkan dinilai bagus tapi pemasarannya kurang berhasil.Saat ini, setelah adanya pemekaran provinsi di Papua, warga tiap kabuapaten menjadi berkurang. Bahkan ada satu kabupaten hanya didiami oleh 100 orang. Daerah Papua yang mempunyai daerah luas disorot berpotensi sebagai daerah penerima sehingga menjadikan penyebaran penduduk semakin merata.Transmigran lama yang sudah berada di Papua saat ini, menurut Jacob, dapat melangsungkan hidupnya dengan baik. "Pembinaan bagi transimigran lama masih diajukan Pemda Papua," ujarnya. Di Nabire saja tercatat ada 72 orang transmigrasi yang sudah lulus S1, 50 orang lulus D3serta ribuan orang lulus SLTA.Saat ini ada enam provinsi yang menjadi daerah pengirim transmigran, yaitu NTT, NTB, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, serta Bali. Sementara, tercatat delapan daerah penerima. Usulan penempatan di propinsi lainnya selama ini tidak ada masalah. "Malah permintaan semakin menggebu," ujar Jacob. Agriceli - Tempo News Room

Berita terkait

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

11 menit lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

16 menit lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

17 menit lalu

Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

Sepupu Brigadir RA meragukan kesimpulan polisi bahwa kerabatnya itu bunuh diri karena Ridhal dikenal sebagai orang yang periang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

30 menit lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

46 menit lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

53 menit lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

59 menit lalu

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

Duel Nottingham Forest vs Manchester City akan tersaji pada laga pekan ke-35 Liga Inggris musim 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg Dimulai Besok, PPP Siapkan Bukti dan Saksi

1 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg Dimulai Besok, PPP Siapkan Bukti dan Saksi

PPP sudah menyiapkan bukti beserta saksi dalam gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Johanis Tanak Tak Paham Keributan Internal antara Nurul Ghufron Vs Dewas KPK

1 jam lalu

Pimpinan KPK Johanis Tanak Tak Paham Keributan Internal antara Nurul Ghufron Vs Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak tak memahami keributan internal antara Nurul Ghufron versus Dewan Pengawas.

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

1 jam lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya