TNI Sempat Amankan Kapal Pakistan dari Kejaran Perompak  

Reporter

Editor

Selasa, 17 Mei 2011 14:47 WIB

Kapal TNI AL/TEMPO/
TEMPO Interaktif, Jakarta - Siapa bilang, setelah menyelesaikan tugas mengawal kapal Sinar Kudus, pasukan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas “Merah Putih”--nama satuan operasi pembebasan sandera kapal Sinar Kudus di Somalia--sudah tak perlu lagi menghadapi kawanan perompak?

Ratusan anggota TNI yang menumpang dua kapal perang TNI Angkatan Laut ini ternyata masih harus berhadapan dengan kawanan lanun saat dalam perjalanan pulang ke Tanah Air dari Pelabuhan Salalah, Oman, awal Mei lalu. Satgas TNI bahkan sempat menyelamatkan kapal tanker milik Pakistan yang akan dibajak kawanan perompak.

Saat itu, dua kapal perang TNI AL, yakni KRI Yos Sudarso dan KRI Banjarmasin, tengah dalam perjalanan melintasi Laut Arab. Dua kapal ini pulang ke Tanah Air setelah melakukan operasi pembebasan kapal dan awak Sinar Kudus dari tangan pembajak di perairan Somalia. Dalam operasi pembebasan itu pemerintah mengirim tiga kapal, yakni KRI Yos Sudarso, KRI Halim Perdana Kusuma (diberangkatkan lebih awal), dan KRI Banjarmasin yang menyusul kemudian.

Nah, saat di Laut Arab itulah dua kapal perang TNI ini mendengar panggilan radio “may day, may day” dari sebuah kapal tanker Pakistan. “Mereka meminta pertolongan, karena mau dirompak,” kata Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin kepada Tempo, Jumat pekan lalu. “Di-intercept-lah (perompak) ini oleh KRI Yos Sudarso dan KRI Banjarmasin.”

Alfan yang ditunjuk sebagai Komandan satgas operasi pembebasan sandera Sinar Kudus ini bahkan sempat meminta izin kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono untuk menembakkan peluru suar (flare armed) guna menghalau para perompak itu.

“Komandan KRI Banjarmasin telepon saya karena ada panggilan mayday, saya lapor Panglima, Pak, ini KRI Banjarmasin dan Yos Sudarso merespon panggilan mayday, mereka minta izin tembakkan peluru,” ujar Alfan. “Panglima setuju.”

Tapi, peluru tak jadi ditembakkan karena di saat hampir bersamaan Task Force (Satgas) dari Korea Selatan yang menumpang sebuah helikopter juga menghampiri tanker tersebut dan terbang di atasnya. Kapal perompak pun berhasil dihalau.

Kapal perang di bawah kendali Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat TNI AL, Kolonel Taufikurrahman, itu kemudian mengawal tanker Pakistan tersebut hingga keluar dari zona merah yang rawan perompakan. “Mereka akhirnya selamat,” ujar Alfan.

Dua kapal perang yang membawa ratusan pasukan Marinir TNI AL dan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat itu kini sedang dalam perjalanan kembali ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dijadwalkan, kapal-kapal tersebut akan tiba pada 22 Mei mendatang.

DIMAS ADITYO

Berita terkait

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.

Baca Selengkapnya

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.

Baca Selengkapnya

Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.

Baca Selengkapnya

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.

Baca Selengkapnya

Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.

Baca Selengkapnya

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.

Baca Selengkapnya

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.

Baca Selengkapnya

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.

Baca Selengkapnya

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.

Baca Selengkapnya

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.

Baca Selengkapnya