TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 131 penumpang kereta api tujuan Semarang dan Surabaya hingga Minggu (17/2) pukul 17.25 WIB membatalkan perjalanan. sepuluh orang diantaranya merupakan penumpang KA Argo Anggrek tujuan Pasar Turi, Surabaya, sedangkan 121 lainnya penumpang KA Kamandanu tujuan Stasiun Tawang, Semarang. Menurut Andi, salah seorang staf satasiun KA Gambir, akibat pembatalan tersebut PT Kereta Api Indonesia (KAI) menderita kerugian sebesar RP 20.650.000,-. Dengan rincian, satu tiket Argo Anggrek Rp 250.000,- dan Kamandanu Rp 150.000,-. “Kita ganti 100 persen bagi penumpang yang membatalkan perjalanannya,” ujar Andi kepada Tempo News Room di Jakarta, Minggu (17/2). Ketika disinggung bahwa seharusnya ganti rugi tersebut 125 persen ia menyatakan itu kalau kesalahan pihak PT KAI. “Ini kan karena bencana alam.” Diterangkan Andi, sebenarnya para penumpang tujuan Surabaya bisa tetap melanjutkan tujuan perjalanannya. Mereka bisa dioper ke kereta jalur Selatan, seperti penumpang Argo Anggrek dioper ke kereta Argo Muria.Sementara bagi penumpang tujuan Semarang dapat turun di stasiun Yogyakarta, nanti perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bis. “Kita sediakan bisnya tanpa dipungut biaya tambahan,” tandasnya. Andi menuturkan, dengan adanya pengalihan dari jalur Utara ke Selatan, waktu tempuh perjalanan bertambah menjadi empat jam. Akibat terputusnya jalur Utara kereta api Surabaya, 14 buah kereta api tidak dapat diberangkatkan. Untuk kereta api tujuan Surabaya adalah: Argo Bromo, dua buah Argo Anggrek (pagi dan malam), Sembrani, Gumarang, dua buah Argo Muria (pagi dan sore), dan Kertajaya. Sementara untuk tujuan Semarang yaitu: Kamandanu, Fajar Utama, Senja Utama, dan Tawang Jaya. Dua kereta lainnya yang dibatalkan yakni kereta api Brantas tujuan Kediri, dan Bangun Karta tujuan Jombang. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Humas Daerah Operasi I Zainal Abidien. "Eggak tahu kalau pembatalan besok. Pembatalan besok tergantung rangkaian kereta sore ini,” ujarnya. Menurutnya, biaya perbaikan jalur yang longsor sampai saat ini belum diketahui jumlahya. Namun, pihak PT KAI telah mengirimkan berbagai jenis peralatan untuk memperbaiki lokasi longsoran itu. “Kita tunggu sampai airnya surut,” tegasnya. Menurut Zainal, lokasi longsoran yang berada diantara jalur Ujung Negoro--Kahuripan (Pekalongan) memilliki panjang memilliki panjang 25 meter dengan kedalaman 10 meter dan lebar 5-10 meter. Dari pantauan Tempo News Room, jumlah penumpang di stasiun Gambir terlihat cukup padat. Ada sekitar 200 penumpang yang tetap melanjutkan perjalanannya baik yang ke arah Surabaya maupun Semarang. (Faisal Assegaf)