99 Persen Pengungsi Tim-Tim Memilih Tinggal di Indonesia

Reporter

Editor

Jumat, 5 Desember 2003 18:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:KUPANG-Indonesia kali ini boleh berbangga dan sebenarnya harus segera melakukan serangan balik bukan cuma membuat bantahan saja kepada Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Tuduhan PBB kepada Indonesia, menahan atau lebih tepat disebut menyekap pengungsi di Timor Barat, NTT, tidak terbukti. Meski belum final, namun hasil sementara perhitungan suara pencoblosan para pengungsi Tim-Tim menunjukkan hampir 99 persen memilih tinggal di Indonesia dan hanya sekitar 1 persen saja yang memilih pulang ke Tim-Tim.

“Hasil final perhitungan suara dengan menggunakan komputer baru akan selesai sekitar sepekan lagi, ‘’kata Ketua Kelompok Kerja Registrasi Pengungsi, Johanes Pake Pani kepada wartawan Jumat (8/6) di Kupang. Johanes yang juga Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur itu menjelaskan hingga kemarin sore perhitungan suara yang dilakukan di Tempat Pendaftaran Registrasi (TPR) dan dilaporkan ke Posko Media Center sudah mencapai 90 persen. Diharapkan pagi ini semua hasil perhitungan dari TPR sudah dilaporkan ke Posko untuk selanjutnya akan dievaluasi melalui komputer.

Dari 14 Kabupaten, tinggal 5 kabupaten yang belum menyelesaikan perhitungan suara yakni, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, Alor, Flores Timur dan Sumba Barat. Yang terbanyak dari kabupaten Belu masih sekitar tiga kecamatan yang belum melaporkan hasilnya. Sementara dari Kabupaten Kupang kini tinggal beberapa TPR di Naibonat, sekitar 39 km arah timur Kota Kupang yang belum melaporkan hasilnya.

Sekretaris Pokja Registrasi, Joseph Setyohadi menjelaskan kelambatan dari beberapa tempat pendaftaran pengungsi melaporkan hasilnya disebabkan semula kekurangan tenaga registrasi, buku induk dan formulir. Kesulitan menjadi bertambah karena lokasi yang jauh.

Abubakar yang juga utusan Mendagri itu mengatakan dari hasil perhitungan sementara disaksikan langsung oleh utusan-utusan PBB membuktikan tuduhan Indonesia menyekap pengungsi sehingga tidak bisa kembali ke Tim-Tim mengada-ada. Usman Abubakar setuju Indonesia segera melakukan diplomasi dan bahkan harus berani melakukan perlawanan alias menyerang dengan diplomasi tingkat tinggi, tidak hanya bersikap pasif dengan membuat bantahan-bantahan saja. “Diplomasi luar negeri harus dilakukan secara gencar untuk mengembalikan citra Indonesia di muka dunia internasional. Kali ini PBB kita kalahkan,” kata Usman Abubakar bangga.

Pengungsi yang memilih tinggal di Indonesia akan segera ditransmigrasi dan dimukimkan kembali di luar pulau Timor. Sementara yang memilih pulang akan segera difasilitasi bersama dengan badan PBB seperti UNHCR dan IOM.

Advertising
Advertising

Jumlah sementara pengungsi Timtim yang sudah diregistrasi sebanyak 165.782 jiwa atau 31.917 kepala keluarga ( KK ) dan jumlah pencoblos 94.692 jiwa. Yang ingin pulang sebanyak 1.453 jiwa, bukan seperti yang diberitakan sebanyak 4.257 jiwa.Yang memilih tetap tinggal di Indonesia sebanyak 92.476 jiwa ( 97,66 % ). Menurunnya angka yang pulang dari 4.257 seperti ditulis sehari sebelumnya menjadi 1.453 ( 1,53 % ) jiwa menurut Usman karena terjadi kesalahan pencatatan di Kabupaten Belu khususnya di Kecamatan Kota Atambua. Yang abstani atau tidak memilih sebanyak 783 jiwa atau 0.81 %. Ralat angka itu baru disusul kemarin malam, pukul 22.00 Wita. (Jeffrianto)

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 menit lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

9 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

12 menit lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

19 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

20 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

26 menit lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

31 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

31 menit lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

32 menit lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

32 menit lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya