TEMPO Interaktif, Jakarta - Dugaan kasus penipuan berkedok gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang kembali muncul disayangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin. Padahal, kemunculan NII bukanlah masalah baru. "Ini memprihatinkan karena dari dulu negara tak menyelesaikan, malah memberi peluang NII berkembang," kata Din usai bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kraton Yogyakarta, Selasa (26/4).
Apalagi, lanjut Din, kemunculan kembali NII dilakukan dengan merekrut generasi muda. Seperti mahasiswa yang diajak bergabung dengan melakukan cuci otak terlebih dahulu. "Negara harus melakukan eliminasi, kalau perlu likuidasi NII," kata Din.
Din menyerukan kepada ulama untuk membentengi umat Islam dari pengaruh-pengaruh NII. Termasuk ajakan tak mudah terpengaruh pada pemikiran-pemikiran lama ataupun baru mengenai pembentukan negara baru. "Potong akar tunjangnya agar tak menjadi dalih NII bergerak," kata Din lagi.
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo
12 hari lalu
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya
12 hari lalu
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya
Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.