Pramono: Syahwat Bentuk Parpol Harus Dikurangi  

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 12:29 WIB

Pramono Anung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyatakan kalangan elite harus menahan keinginan membentuk partai politik baru. Soalnya, syarat untuk ambang batas alias parliamentary treshold dan electoral treshold kian ketat. Apalagi, ada keinginan keduanya diberlakukan sampai ke tingkat daerah.

"Saya yakin aturan itu akan mengurangi syahwat elite politik bikin partai baru. Kalau memang tidak betul-betul siap bertarung dalam pemilu, kurangi syahwat itu," kata Pramono, Selasa (26/4).

Pram menerangkan, syarat membentuk partai baru memang diatur relatif longgar dalam konstitusi, sehingga memudahkan siapa pun membuat partai politik. Namun, untuk mengikuti pemilihan umum, sudah ada aturan tersendiri yang lebih ketat.

Pembentukan parpol dan pemilu, menurut Pram, adalah 2 hal berbeda, dan itu harus diperhatikan siapa saja yang membentuk partai baru. "Silakan saja bentuk partai baru, tapi yang paling penting adalah memenuhi syarat unutk ikut pemilu," kata pentolan PDI Perjuangan itu.

Ditanya pendapatnya tentang terbentuknya Partai Nasional Demokrat dan Partai Nasional Republik, Pram hanya menjawab singkat. "Tak etis dikomentari," kata Pramono.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Mengenal Partai SIRA, Salah Satu Partai Lokal Aceh Di Pemilu 2024

7 Juli 2023

Mengenal Partai SIRA, Salah Satu Partai Lokal Aceh Di Pemilu 2024

Partai SIRA atau Soliditas Independen Rakyat Aceh akan turut berkontestasi di Pemilu 2024 mendatang. Berikut profil partai ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Makna Bulan Bintang dan Pedang di Lambang Partai Darul Aceh

4 Juli 2023

Mengenal Makna Bulan Bintang dan Pedang di Lambang Partai Darul Aceh

Dalam lambang Partai Darul Aceh, bulan dan bintang memiliki makna keberanian, keteguhan, dan kekuatan politik yang menjamin tegaknya syariat islam.

Baca Selengkapnya

Deretan 6 Partai Politik Lokal Aceh yang Lolos Pemilu 2024 dan Asal-usulnya

2 Januari 2023

Deretan 6 Partai Politik Lokal Aceh yang Lolos Pemilu 2024 dan Asal-usulnya

Tak seperti provinsi lainnya, Aceh memiliki hak politik tersendiri dengan berdirinya berbagai partai politik.

Baca Selengkapnya

MK Menolak Partai Lokal Papua Jadi Peserta dalam Pemilu, Ini Alasannya

27 Oktober 2020

MK Menolak Partai Lokal Papua Jadi Peserta dalam Pemilu, Ini Alasannya

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan pengujian UU tentang Otonomi Khusus Papua terkait partai lokal Papua tidak dapat menjadi peserta pemilu

Baca Selengkapnya

MK Periksa Uji Materi Undang-undang Otsus Papua

9 September 2019

MK Periksa Uji Materi Undang-undang Otsus Papua

Pemohon merasa dirugikan dengan adanya aturan dalam Pasal 28 ayat (1) UU 21/2001 terkait dengan pembentukan partai politik.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya