Remaja dan Calon Mahasiswa Jadi Target NII  

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 02:58 WIB

TEMPO/ Muradi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mabes Polri akan menelusuri perekrutan anggota Negara Islam Indonesia (NII). Selain Pulau Jawa yang menjadi target wilayah garapan, aksi perekrutan terutama juga dilakukan di Jawa Barat.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, yang menjadi target perekrutan umumnya kalangan remaja yang baru masuk perguruan tinggi. "Modusnya, mencuci otak saat mahasiswa baru mengikuti orientasi kegiatan tertentu."

Setelah direkrut, anggota biasanya diwajibkan menyetor sejumlah dana untuk membiayai aktivitas NII. Sebagian dari mereka bahkan dilarang menjalin komunikasi dengan keluarganya. Itu artinya, "Mereka (telah) merampas kemerdekaan seseorang," kata Boy.

Sejak 2009, menurut Boy, polisi sudah memproses 17 perekrut anggota NII ke pengadilan. Mereka sudah divonis dengan hukuman rata-rata 2,5 tahun. Meski demikian, menurut pantauan polisi, juru rekrut NII terus bergerak.


Sejumlah perguruan tinggi di Jawa menerima laporan dari orang tua mahasiswa bahwa anaknya menjadi korban penculikan NII. Sejak 2008, misalnya, ada 15 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang yang hilang.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudjarwadi menyatakan 4 mahasiswanya juga menjadi korban perekrutan NII. Adapun Direktur Kemahasiswaan UGM, Haryanto, menduga korban NII di kampusnya lebih dari 4 orang.

Di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, jaringan NII dikabarkan aktif mencari anggota. "Kami pernah menangani 43 mahasiswa yang didoktrin ikut jaringan NII," kata Abdul Rohman, pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Seorang bekas pengikut NII di Surabaya, AN, mengisahkan pengalamannya kepada Tempo. Pria 30 tahun itu pertama kali mengenal NII pada April 2000, ketika baru lulus sekolah teknologi menengah.

Waktu itu AN diajak teman sekolahnya mengikuti pengajian di sebuah rumah yang berkedok padepokan pencak silat. Di ruangan tertutup, AN bersama 5 orang lainnya diceramahi 3 mubalig NII.

Di papan tulis, mubalig NII menggambarkan Indonesia sebagai Mekah. Adapun NII diibaratkan Madinah. Untuk menjadi muslim yang benar, "Orang harus hijrah dari Indonesia ke NII," katanya, mengutip mubalig.

AN lalu diajak hijrah ke Jakarta dengan syarat membayar mahar Rp 1 juta. Dengan uang itu, AN disamakan dengan orang yang menunaikan ibadah haji.

Begitu dibaiat sebagai anggota, AN langsung diangkat sebagai kepala polisi NII Surabaya. "Kata mereka, badan saya kan besar." Di Surabaya, kata AN, waktu itu NII memerlukan beberapa polisi, lurah, dan camat.

Di lain waktu, mubalig NII menyamakan masyarakat Indonesia dengan apel dalam tong sampah. Karena tinggal di tempat najis, segala ibadah orang di luar NII tidaklah sah. "Kalau tak masuk NII, mending tidak usah salat sekalian," kisah AN, kembali mengutip mubalig.

Doktrin tidak perlu salat itulah yang membuat AN goyah. Dia pun tak betah karena pengurus NII sering mendatangi rumahnya untuk menagih uang mahar Rp 1 juta. Bila keluar, AN diancam akan dihukum pancung. Tapi, karena tak tahan, AN akhirnya memilih keluar.

RIKY FERDIANTO | FATKHURROHMAN TAUFIQ | BERNADA RURIT | SOHIRIN

Berita terkait

Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

11 hari lalu

Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

Kilas balik kasus Panji Gumilang yang dikenakan pasal penistaan agama dan dilaporkan melakukan pencucian uang (TPPU).

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

20 Desember 2023

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

Densus 88 menangkap 142 tersangka dugaan tindak pidana terorisme dalam satu tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris yang Terafiliasi NII, Berupaya Gagalkan Pemilu 2024

3 November 2023

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris yang Terafiliasi NII, Berupaya Gagalkan Pemilu 2024

"Mereka masing-masing ada di dalam suatu grup WhatsApp yaitu Kelompok Muslim United atau Maton Wasaton," ujar juru bicara Densus 88 Kombes Aswin.

Baca Selengkapnya

Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

16 September 2023

Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

Pascakemerdekaan, karena kecewa dengan pemerintahan Sukarno, Daud Beureueh memberontak. Dia mendirikan NII Aceh, ada alasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Sebut Kelompok NII Masih Nyata dan Pengikutnya Banyak

28 Agustus 2023

Ridwan Kamil Sebut Kelompok NII Masih Nyata dan Pengikutnya Banyak

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap jika pengikut NII saat ini masih nyata dan banyak. Ia mengimbau warga tak gampang terpengaruh.

Baca Selengkapnya

Pimpin Ikrar Janji Setia ke NKRI Pengikut NII, Ridwan Kamil: Puluhan Tahun Mereka Makar Bawah Tanah

28 Agustus 2023

Pimpin Ikrar Janji Setia ke NKRI Pengikut NII, Ridwan Kamil: Puluhan Tahun Mereka Makar Bawah Tanah

Ridwan Kamil mengatakan, negara siap merangkul dan memberikan perlindungan serta solusi masa depan bagi para pengikut NII yang telah bertobat.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Panji Gumilang Lakukan Dugaan Pencucian Uang

27 Juli 2023

Begini Modus Panji Gumilang Lakukan Dugaan Pencucian Uang

Modus dugaan pencucian uang yang dilakukan Panji Gumilang mulai terungkap.

Baca Selengkapnya

Pasal Penodaan Agama yang Disangkakan kepada Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

26 Juli 2023

Pasal Penodaan Agama yang Disangkakan kepada Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Panji Gumilang dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama oleh Forum Pembela Pancasila dan NII Crisis Center. Bagaimana bunyinya?

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Soal Muasal Ponpes Al Zaytun: Untuk Pecah NII Asli Kartosoewirjo

15 Juli 2023

Cerita Mahfud Md Soal Muasal Ponpes Al Zaytun: Untuk Pecah NII Asli Kartosoewirjo

Mahfud Md mengungkap asal muasal berdirinya Ponpes Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang. Hasil operasi intelijen untuk memecah NII.

Baca Selengkapnya