Pencarian Pendaki Gunung yang Hilang Diteruskan  

Reporter

Editor

Selasa, 5 April 2011 13:21 WIB

Gunung Lawu. TEMPO/Ishomuddin
TEMPO Interaktif, MAGETAN - Setelah dilakukan pencarian awal sejak Rabu, 30 Maret lalu, tim gabungan dari berbagai pihak, Selasa (5/4), melanjutkan pencarian untuk menemukan jasad Otok Suranto, 27 tahun, pendaki yang dinyatakan hilang di Gunung Lawu.

Otok adalah warga Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang hilang sejak Senin, 28 Maret lalu.

Otok merupakan pendaki berpengalaman dan tergabung dalam AGL. Bertahun-tahun ia sudah mendaki Gunung Lawu dan bahkan pernah bertahan lebih dari satu bulan di puncak bersama para pendaki lainnya.

Otok izin naik selama dua hari sejak Jum’at pagi, 25 Maret, dan sudah izin turun dari pos di puncak pada Senin pagi, 28 Maret. Namun hingga Senin sore Otok belum melapor ke pos paling bawah (Pos Cemoro Sewu). Sepeda motornya yang dititipkan juga masih berada di Pos Cemoro Sewu. Pihak keluarga juga tidak melihat keberadaan Otok di rumah maupun kampung halamannya.

“Sesuai kesepakatan dengan kepolisian, pencarian besar-besaran akan dilakukan selama tiga hari sejak hari ini sampai Kamis,” kata Kordinator Lapangan Tim SAR Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Nur Saifudin, Selasa (5/4).

Pencarian melibatkan personil dari Tim Search And Rescue (SAR) Magetan, Satuan Petugas Tanggap Bencana (Tagana) Magetan, dan komunitas pecinta alam, dan pendaki Anak Gunung Lawu (AGL).

Menurut Saifudin, pencarian dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama sekitar pukul 13.00 WIB melibatkan 15 orang dan gelombang kedua rencananya pukul 15.00 WIB.

Cuaca cukup kondusif namun jalur pendakian sementara ditutup agar tidak mengganggu proses pencarian.

Namun, jika hingga Kamis nanti jasad Otok belum ditemukan, maka pencarian diakhiri dan Otok dinyatakan hilang.

Untuk mencegah agar tidak ada pendaki yang nekat menerobos pos penjagaan di kaki gunung, petugas disiagakan 24 jam.

“Petugas dari Tim SAR dibantu Perhutani bergantian menjaga pos agar tidak ada pendaki yang naik selama pencarian besar-besaran ini,” papar Saifudin.

Pencarian dilakukan melalui jalur pendakian dari Pos Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Magetan. Pencarian dari jalur pendakian lainnya, yakni dari Pos Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, dihentikan karena izin pencarian awal sudah habis.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, pencarian melibatkan sekitar 45 personil. Selain dari kepolisian, juga PGL (Paguyuban Gunung Lawu), AGL, dan Tim SAR, serta instansi terkait termasuk Perhutani.

Menurut Awi, hingga kini tanda-tanda keberadaan Otok belum diketahui sejak pencarian awal oleh Tim SAR, Tagana, dan AGL. “Sudah sembilan titik di puncak yang ditelusuri oleh tim yang biasanya disinggahi pendaki maupun masyarakat yang ritual, tapi belum ada tanda-tanda,” ucapnya. ISHOMUDDIN.

Berita terkait

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

2 menit lalu

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru 2024 jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

6 menit lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

10 menit lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

12 menit lalu

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

13 menit lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Deadpool & Wolverine: Rumor Taylor Swift Kameo hingga Bukan Deadpool 3

17 menit lalu

Deadpool & Wolverine: Rumor Taylor Swift Kameo hingga Bukan Deadpool 3

Film Deadpool & Wolverine akan dirilis pada 26 Juli 2024

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

19 menit lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

19 menit lalu

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

19 menit lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

24 menit lalu

Said Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?

Said Didu mengkritik pembebasan lahan dalam pengembangan kawasan mega Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2).

Baca Selengkapnya