Mengaku Diancam, Lima Orang Keluar dari Jamaah Ahmadiyah

Reporter

Editor

Rabu, 30 Maret 2011 18:57 WIB

TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Garut - Sebanyak 38 jemaah Ahmadiyah Kampung Pangauban, Desa Pamulihan, Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat, menyatakan keluar dari komunitas Ahmadiyah pada Rabu (30/3). Prosesi taubat dilakukan oleh perwakilan lima anggota jamaah Ahmadiyah di sela-sela acara sosialisasi Peraturan Gubernur Nomor 12 tahun 2011 tentang Larangan Aktivitas Jemaah Ahmadiyah di Graha Intan Balarea, Kecamatan Tarogong Kidul.

Namun ironisnya taubat dilakukan dibawah intimidasi, seperti pernyataan Encu Sukmana. Dirinya bersama jemaah lainnya dipaksa aparat pemerintahan untuk keluar dari komunitasnya. “Ya dipaksa oleh pengurus daerah dari kelurahan dan RT,” kata Encu kepada Tempo. Selain Encu, 55 tahun, kelima orang bekas jemaah Ahmadiyah adalah Rohimat (55 tahun), Siti Nurjanah (45 tahun), Juju (46 tahun) dan Cicih (55 tahun).

Ikrar pertaubatan dipimpin langsung Ketua Majelis Ulama Kabupaten Garut, Agus Muhammad Sholeh, disaksikan Bupati Garut Aceng HM Fikri, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan Negeri dan Dandim 0611 Garut.

Menurut dia, pegawai pemerintahan meminta warga Ahmadiyah tidak melakukan kegiatan dan aktivitas keagamaan lainnya. Padahal selama ini jemaah Ahmadiyah desa itu telah lama tak beraktivitas. “Kita sudah tidak ada kegiatan lagi karena mesjid telah dirusak pada tahun 2007 lalu,” kata Encu.

Seusai acara ikrar, kelima bekas jemaah itu langsung diberi ongkos pulang oleh Camat Cisurupan Imam Prayogi. Masing-masing dari mereka mendapatkan jatah selembar duit Rp 50 ribu. Bahkan mereka disuruh meninggalkan tempat acara saat hendak mewawancarai kembali.

Camat Cisurupan Imam Prayogi, membatah jemaah Ahmadiyah mendapatkan intimidasi keluar dari kelompoknya. Sikap warganya merupakan keinginannya sendiri. “Mereka itu murni tidak ada paksaan atau ancaman untuk keluar,” ujarnya.

Imam mengaku saat ini tidak ada lagi warganya yang masuk menjadi jemaah Ahmadiyah. Sebelumnya jumlah jemaah Ahmadiyah di Kecamatan Cisurupan sebanyak 16 kepala keluarga dengan jumlah 38 jiwa. “Sekarang mereka semuanya sudah bertaubat,” ujarnya.

Sigit Zulmunir

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya