TEMPO Interaktif, Lampung:Serikat Pekerja PT Kereta Api Indonesia Sub Divisi Regional III.2 Lampung membantah akan melakukan pemogokan. Pernyataan ini menanggapi demo Karyawan PT KAI di Bandung yang akan melakukan mogok kerja sebagai protes atas ditetapkannya Direktur PT KAI yang baru, Rabu (12/2) lalu. "Kami tidak mengerti apa yang dituntut karyawan di Bandung itu (Koran Tempo, 15/2), tapi anehnya kok mereka membawa-bawa nama kami juga, dengan menyebutkan karyawan PT KAI wilayah Sumatra sebagai karyawan yang bakal mogok," kata Ketua Serikat Pekerja Karyawan KAI Sub Divisi Regional III.2 Lampung Achmad Satari, Jumat (15/2). Lebih disesali lagi, karyawan di Bandung malah menyebutkan, pemogokan bakal dimulai dari Sumatra. Keputusan untuk tidak mogok itu juga diperoleh setelah para anggota serikat pekerja melakukan rapat, Jumat pagi. Selain itu, mereka juga merasa tak dikontak karyawan KAI Bandung untuk aksi itu. "Tidak ada organisasi karyawan, termasuk mereka yang di Bandung itu, yang mengontak kami untuk mengajak mogok. Kenal pun tidak," ujarnya. Di Lampung, Serikat Pekerja PT KAI memiliki anggota 1.926 orang. Angkutan yang dilayani 24 KA Batu Bara Rangkaian Panjang, enam buah kereta pengangkut kertas, dan enam buah kereta pengangkut penumpang. Hal itu juga ditegaskan Burhanuddin, karyawan di bidang tata usaha. "Bagi kami, yang penting gaji lancar. Mau siapa yang jadi direktur bukan urusan kami," katanya. Dia juga khawatir, isu bakal adanya mogok itu akan mengganggu penumpang yang akan menggunakan jasa kereta api. "Kami khawatir 18 Februari itu tidak ada yang membeli karcis gara-gara isu tak jelas itu," katanya. Saat demonstrasi di Bandung, Kamis (14/2), sekitar 150 anggota Serikat Pekerja PT KAI mengancam akan melakukan mogok selama lima hari secara estafet, mulai 18 Februari. (Fadilasari-Tempo News Room)