Menteri Hukum Bantah Lemahkan Pemberantasan Korupsi

Reporter

Editor

Senin, 28 Maret 2011 19:55 WIB

Patrialis Akbar. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar membantah revisi Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi akan melemahkan pemberantasan korupsi. Ia mempersilakan pihak-pihak yang mengkritik untuk mendalami terlebih dahulu draf itu sebelum memberikan komentar ke publik.

"Saya bilang, baca dulu yang lengkap baru komentar. Baca baru sebagian informasinya tidak lengkap, terus memberikan komentar ke media, ada keinginan untuk mengurangi semangat korupsi, itu tidak benar," kata Patrialis di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/3).

Menurut Patrialis "penyakit" korupsi sangat mustahil untuk dihilangkan. Namun demikian, sifat buruk itu bisa dikurangi atau dengan mempersempit ruang gerak untuk melakukan korupsi.

"Misalnya, salah dalam melaporkan harta kekayaan, itu dianggap korupsi. Tidak melaporkan harta kekayaan, bisa diangap korupsi. Swasta yang mengelola keuangan kepentingan umum melakukan penyalahgunaan, itu korupsi. Jadi ruang geraknya diperketat sekali. RUU nanti itu mengerikan. Semua sedikit-sedikit, korupsi," kata dia menjelaskan.

Soal korupsi dibawah Rp 25 juta, kata dia, hukumannya lebih ditekankan pada denda yang lebih besar. "Memang ada, Rp 25 juta tidak dihukum penjara tapi diminta kembalikan beserta denda, pendekatan restoratif. Bukan melemahan karena mungkin ada kesalahan administratif, ada kelalaian. Ada kualifikasinya. Kalau berulang, nggak ada ampun," ujarnya.

Patrialis menambahkan, saat ini, beleid itu masih dalam tahap harmonisasikan di Kementerian Hukum dan HAM. Rencananya paling lambat dua bulan kedepan draf tersebut rampung. "1-2 bulan lagi. Itu harus dipersiapkan betul. Belum ke Presiden," katanya

MUNAWWAROH

Berita terkait

RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Masih Terganjal Dukungan Fraksi di DPR

27 November 2021

RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Masih Terganjal Dukungan Fraksi di DPR

Rapat pleno di Badan Legislatif (Baleg) DPR RI untuk mengambil keputusan terhadap naskah RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) masih terkendala dukungan fraksi.

Baca Selengkapnya

TII: Prolegnas 2020-2024 Cerminkan DPR Masih Gandrungi Kuantitas

23 Desember 2019

TII: Prolegnas 2020-2024 Cerminkan DPR Masih Gandrungi Kuantitas

Dia menekankan daftar Prolegnas 2020-2024, yang masih memperlihatkan watak kelembagaan DPR yang menggandrungi kuantitas.

Baca Selengkapnya

Baleg DPR Berencana Pangkas Jumlah RUU Prolegnas Prioritas 2020

19 Desember 2019

Baleg DPR Berencana Pangkas Jumlah RUU Prolegnas Prioritas 2020

Jumlah RUU Prolegnas 2020 sebenarnya sudah berkurang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 55 RUU. Namun jumlah tersebut dinilai masih banyak.

Baca Selengkapnya

Formappi: Prolegnas 2020 Sudah Jadi Keranjang Sampah

19 Desember 2019

Formappi: Prolegnas 2020 Sudah Jadi Keranjang Sampah

Menurut Lucius, Prolegnas dari periode ke periode pada akhirnya hanya menjadi pajangan.

Baca Selengkapnya

Meski Diinterupsi, Pimpinan DPR Sahkan RUU Prolegnas 2020-2024

17 Desember 2019

Meski Diinterupsi, Pimpinan DPR Sahkan RUU Prolegnas 2020-2024

Ace Hasan menilai 248 RUU itu perlu dikaji lagi.

Baca Selengkapnya

Baleg Mendapat Masukan 451 RUU Prolegnas DPR 2019-2024

4 Desember 2019

Baleg Mendapat Masukan 451 RUU Prolegnas DPR 2019-2024

DPR 2019-2024 menargetkan 135 UU disahkan.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Kecewa Realisasi Prolegnas 2014-2019

25 November 2019

Yasonna Laoly Kecewa Realisasi Prolegnas 2014-2019

Pada periode itu hanya 3 dari 40 RUU prioritas dalam Program Legislasi 2014-2019 yang disahkan oleh DPR.

Baca Selengkapnya

RKUHP dan 3 RUU Ini Dibahas Komisi III DPR Masuk Prolegnas 2020

21 November 2019

RKUHP dan 3 RUU Ini Dibahas Komisi III DPR Masuk Prolegnas 2020

Internal Komisi III DPR akan rapat internal, apakah RKUHP dibahas dari awal atau melanjutkan pembahasan yang sudah ada.

Baca Selengkapnya

Rapor DPR Periode Lalu Merah, DPR 2019-2024 Diminta Berbenah

8 Oktober 2019

Rapor DPR Periode Lalu Merah, DPR 2019-2024 Diminta Berbenah

Proses legislasi ini seharusnya sinkron antara regulasi dengan apa yang dijanjikan dengan proses politik yang lalu.

Baca Selengkapnya

Lima Tahun, Komisi Koperasi DPR Sama Sama Sekali Tak Hasilkan UU

30 September 2019

Lima Tahun, Komisi Koperasi DPR Sama Sama Sekali Tak Hasilkan UU

Penundaan pengesahan RUU Perkoperasian membuat Komisi Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) tidak mengesahkan satupun UU selama lima tahun ini.

Baca Selengkapnya