Banyumas Siapkan Pencairan Dana BOS Tahap Dua  

Reporter

Editor

Jumat, 25 Maret 2011 13:58 WIB

TEMPO/ Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Purwokerto - Ketika daerah lain masih sibuk dengan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah tahap pertama, Dinas Pendidikan Banyumas justru saat ini sedang mempersiapkan diri untuk pencairan dana BOS tahap kedua. Rencananya, dana tersebut akan dicairkan pada April mendatang.

"Seminggu setelah dikirim dari pusat, akan langsung dicairkan," terang Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Santosa Edy Prabowo, Jumat (25/4).

Edy mengatakan Dinas saat ini sedang melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah sebagai langkah persiapan pencairan dana BOS tahap dua. Upaya verifikasi ini dilakukan agar setelah dana BOS dikirim pusat bisa langsung dicairkan sekolah dalam waktu satu minggu.

Ia mengatakan dana BOS sangat dibutuhkan oleh sekolah dalam menjalankan operasional belajar-mengajar. Jika terlalu lama diendapkan dalam kas daerah, dikhawatirkan bisa mengganggu jalannya belajar-mengajar.

Prosedur pada pencairan tahap pertama akan dilakukan pada tahap kedua. Saat itu, dana BOS datang pada tanggal 19 Januari dan bisa diterima sekolah pada 25 Januari. Pencairan ini menjadi yang tercepat di Indonesia.

Terkait jumlah, kata Edy, dana BOS tahap dua ini tidak akan jauh berbeda dengan jumlah pada tahap pertama. Banyumas mendapatkan dana BOS sebesar Rp 24 miliar dari total Rp 94 miliar tahun ini.

Selain dana BOS, Banyumas juga akan mencairkan dana pendamping BOS dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pencairan dana tersebut akan dilakukan pada Mei mendatang. "Jumlahnya sekitar Rp 9 miliar," katanya.

Untuk siswa SMP, akan menerima dana sebesar Rp 50 ribu per tahun. Sedangkan untuk siswa SD akan mendapatkan Rp 30 ribu per tahun.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pendidikan Banyumas, Trijoko Heranto, mengatakan pencairan yang cepat harus disertai dengan pengawasan yang ketat. "Patut diapresiasi komitmennya, tapi jangan lupakan pengawasan," katanya.

Ia mengatakan, seharusnya Pemerintah Banyumas menambah jumlah akuntan publik untuk mengawasi penggunaan dana tersebut. Sebab, menurutnya, secara kualitatif dan kuantitatif, akuntan di Banyumas masih sangat kurang.

Pengerahan akuntan publik tersebut diharapkan bisa menekan angka penyelewengan penyaluran dana BOS. Ia juga berharap sekolah mau membuka program dan kebutuhan dananya kepada masyarakat agar penyaluran dana tersebut bisa terpantau oleh masyarakat. "Mari kita bersama-sama awasi penyaluran dana BOS agar tepat sasaran," ajaknya.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Saja Larangan Peruntukan Dana BOS?

56 hari lalu

Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Saja Larangan Peruntukan Dana BOS?

Airlangga Hartarto mengungkapkan dana BOS akan menjadi sumber dana program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Diwacanakan Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Peruntukan Dana BOS?

56 hari lalu

Diwacanakan Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Peruntukan Dana BOS?

Dana BOS adalah dana alokasi khusus nonfisik untuk mendukung biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

58 hari lalu

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI menolak wacana mengalihkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis Prabowo.

Baca Selengkapnya

Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan

58 hari lalu

Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan

Federasi Serikat Guru Indonesia menolak rencana Prabowo-Gibran mengalihkan dana BOS untuk pembiayaan program makan siang gratis. Pendidikan terancam.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, IDEAS: BOS untuk Sekolah Swasta Lebih Penting

9 Februari 2024

Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, IDEAS: BOS untuk Sekolah Swasta Lebih Penting

Yusuf Wibisono menilai janji dana abadi pesantren dari Prabowo-Gibran bisa diwujudkan tapi bukan prioritas saat ini.

Baca Selengkapnya

Sumbangan Sekolah Tidak Boleh untuk Pembangunan Fisik, SMKN 1 Depok Dinilai Melanggar Pergub

18 September 2023

Sumbangan Sekolah Tidak Boleh untuk Pembangunan Fisik, SMKN 1 Depok Dinilai Melanggar Pergub

Menurut anggota DPRD Jabar pembangunan fisik sekolah harus dianggarkan pemerintah, tidak boleh dibebankan kepada wali murid.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pungli di SMA-SMK Negeri Depok, DPRD Minta Pemkot Dorong Swasta Beri Bantuan Dana

12 September 2023

Dugaan Pungli di SMA-SMK Negeri Depok, DPRD Minta Pemkot Dorong Swasta Beri Bantuan Dana

DPRD Kota Depok buka suara soal dugaan pungli di SMA dan SMK Negeri. Pemkot Depok diminta dorong swasta beri bantuan dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Bakal Periksa 13 Saksi dari Yayasan hingga Penerima Dana Dugaan TPPU Panji Gumilang Pekan ini

28 Agustus 2023

Bareskrim Bakal Periksa 13 Saksi dari Yayasan hingga Penerima Dana Dugaan TPPU Panji Gumilang Pekan ini

Pemeriksaan untuk mendalami peran dari pihak yayasan dan madrasah dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di kasus Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya

Penerimaan APBN DKI Jakarta Capai Rp 774,81 Triliun, Naik 11 Persen dari Target

28 Juni 2023

Penerimaan APBN DKI Jakarta Capai Rp 774,81 Triliun, Naik 11 Persen dari Target

Kinerja Belanja APBN DKI Jakarta terealisasi Rp 189,08 triliun atau 30,51 persen dari pagu.

Baca Selengkapnya

RAPBD DKI Bengkak Jadi Rp 83,78 Triliun, Ini 3 Program Prioritas Heru Budi Hartono

29 November 2022

RAPBD DKI Bengkak Jadi Rp 83,78 Triliun, Ini 3 Program Prioritas Heru Budi Hartono

RAPBD DKI Jakarta 2023 telah disepakati DPRD dan Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 83,78 triliun atau naik Rp 1,2 triliun dari MoU KUA-PPAS 2023.

Baca Selengkapnya