TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Corruption Watch menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan kasus kekerasan terhadap salah satu penelitinya, Tama S Langkun.
"Kami meminta Presiden memerintahkan Kapolri untuk lebih serius menangani penganiayaan aktivis ICW serta membukanya kepada publik," ujar Koordinator ICW Danang Widoyoko dalam surat ICW kepada Presiden, yang disampaikan Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho dan Tama S Langkun melalui Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Rabu (16/3).
Tama Satrya Langkun, Peneliti Divisi Investigasi ICW dikeroyok sejumlah orang tak dikenal pada Juli tahun lalu. Akibat pengeroyokan tersebut sulung dari tiga bersaudara ini mendapat luka parah di kepala dengan 29 jahitan.
Menurut ICW, hingga kini masih belum ada kemajuan dalam kasus tersebut. Hal tersebut membuktikan Kepolisian tak serius dalam menangani perkara itu.
ICW juga mendesak Yudhoyono memerintahkan Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo untuk mengungkap kasus pemboman kantor Majalah Tempo.
Sekretaris Satuan Tugas Denny Indrayana menyatakan lembaganya setuju negara tak boleh menyerah dalam menemukan pelaku penganiayaan Tama. Ia mengatakan bakal memfasilitasi pertemuan ICW dengan penyelidik dan penyidik kasus.
"Satgas akan mengundang kepolisian untuk melaksanakannya," ucapnya tanpa merinci kapan pertemuan itu akan dilakukan.
BUNGA MANGGIASIH
