Kapuspen TNI Yakin itu Ekses Sweeping

Reporter

Editor

Selasa, 2 Desember 2003 07:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Graito Usodo berkeyakinan, insiden penembakan terhadap sejumlah warga sipil di Ambon beberapa waktu lalu merupakan akses dari kebijakan pemerintah darurat sipil untuk melakukan sweping. Hal itu dikatakan Graito di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Jumat (22/6) sore. Itu menaggapi pertanyaan wartawan tetang adanya desakan beberapa elemen masyarakat untuk menyeret Pangdam XVI Patimura Brigjen TNI Imade Yasa ke pengadilan HAM Ad Hoc atas tuduhan pelanggaran berat hak asasi manusia.

“Saya yakin dia [Pangdam Patimura] pada saat itu melaksanakan kebijakan darurat sipil dari penguasa darurat sipil untuk melakukan sweping. Pada saat itu terjadi ekses-ekses, dan eksesnya itu anak buah Made Yasa ada yang mati satu orang, tujuh luka berat dan dibomin saat itu. Apakah itu pelanggaran HAM?”ujar dia mempertanyakan. Ia menambahkan, atas kejadian itu pun seorang anggotanya meninggal dan tujuh orang lainnya luka berat.

Namun demikian, TNI selalu terbuka dan secara resmi tidak akan melindungi orang-orang (anggota TNI) yang melakukan crime again community. Hanya saja, kata dia, masalah tersebut hendaknya jangan menjadi bias dan melanggar azas praduga tak bersalah.

Menurut Graito, tujuan pengiriman batalyon gabungan TNI ke daerah konflik di Maluku adalah untuk menjamin kenetralan dalam menciptakan suasana keamanan di sana. “Kita ke sana untuk mengambil orang yang punya senjata, sipil yang punya senjata. Mau kita ambil kita dibomin. Yang pelanggaran yang berat yang mana?”ujarnya berulang-ulang.

Graito menambahkan, insiden tersebut semata-mata terjadi karena mereka yang bersenjata itu tidak rela menyerahkan senjatanya begitu saja kepada pihak TNI. Dia menengarai bahwa dengan kempemilikan sejata tersebut bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan bargaining position.

”Kali ini yang di-sweping kebetulan mereka dari kelompok putih. [Sebetulnya itu] akan berlaku untuk semua. Dan pada kejadian tersebut kelompok merah pun ada yang mati. Putih juga ada, TNI juga ada. TNI juga ada yang mati, di mana HAM-nya itu?” katanya lagi. Dia mencontohkan, pelanggaran HAM itu baru dapat diberlakukan kalau, misalnya, satu Batalyon datang, setelah itu menginjak-injak dan langsung menembak. (Arinto)

Advertising
Advertising

“Sudah injak-injak langsung di dor,dor,dor, itu barang kali,” ujar dia mencontohkan. Pada kesempatan itu dia juga menampik anggapan bahwa konflik terbuka bersenjata yang terjadi beberapa waktu lalu terjadi karena ketidakpercayaan masyarakat setempat kepada aparat keamanan. “ Dari awal sebetulnya sudah selesai, antar mereka sendiri yang tidak selesai urusannya. Buka masalah TNI,”ujarnya menandaskan.

Graito juga mengaku belum melihat adanya indikasi kepentingan-kepentingan politik yang bertujuan untuk tetap memelihara kondisi konflik diwiyah yang terkenal dengan tradisi Pela Gandongnya itu. “saya ndak tahu mungkin saja ada alasan-aklasan semacam itu, tapi itu tidak keluar dari TNI,”kata dia.

Diakuinya, keberadaan personil TNI di Ambon dan sekitarnya adalah dalam posisi yang sulit. Selain jauh dari keluarga lanjut dia mereka juga tidak mendapatkan imbalan yang setimpal. “Kami sudah malu disana, kami sudah memisahkan diri dari keluarga digajinya kecil, dimaki-maki.apasih yang kami peroleh disana,”ujarnya mempertanyakan.

Pada bagian akhir pertemuannya dengan para wartawan, Dia menyayangkan adanya beberapa pihak yang seolah-olah sangat memojokkan posisi TNI. Belum lagi lanjutnya, ada penghakiman yang dilakukan secara sepihak oleh media massa dan lingkungan sekitar. “Sehingga dia diadili oleh lingkungannya itu tidak Fair, kan ada prosedurnya kata dia. (Arinto)

Berita terkait

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

5 menit lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Rafael Struick Bisa Dimainkan Lagi

6 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Rafael Struick Bisa Dimainkan Lagi

Duel timnas U-23 Indonesia vs Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 akan digelar Kamis, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

9 menit lalu

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

Adapun jumlah ASN yang diperlukan untuk berada di IKN pada prioritas pertama sebanyak 11.916 orang.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

21 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

Menpora RI Dito Ariotedjo membahas kerja sama olahraga dengan klub sepak bola Arab Saudi yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Al Nassr.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

24 menit lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

26 menit lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

26 menit lalu

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

Tim Hukum PDIP menggugat KPU akibat menerima pencalonan Gibran. Perubahan PKPU dilakukan tanpa proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

30 menit lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

44 menit lalu

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

46 menit lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya