"Kalau mau diskusi lebih dalam, silakan tanya ke Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo atau Ketua Bidang Hukum PDIP Trimedya Panjaitan," ujar Taufiq di kediamannya, Jl.Teuku Umar 27A, Jakarta Pusat, Jumat malam.
Taufiq sendiri enggan menanggapi berita The Age, karena menurutnya sumber harian tersebut tak dapat dipercaya. "Saya tidak mau menanggapi sumber spekulatif. Kecuali sumber yang kredibel," kata Taufiq, yang hari ini memutuskan tak masuk kantor.
Sebelumnya, The Age memuat judul "Yudhoyono 'abused power'", yang berisi bocoran Wikileaks yang secara eksklusif menceritakan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh Presiden Yudhoyono.
Dalam berita itu, disebutkan bahwa Yudhoyono, menurut sumber-sumber diplomat Amerika Serikat di Indonesia yang kemudian dibocorkan Wikileaks, pada Desember 2004 memerintahkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus saat itu, Hendarman Supandji untuk menghentikan penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Taufiq Kiemas. Penghentian pengusutan ini, menurut Wikileaks, dilakukan atas saran T.B. Silalahi.
Bocoran lain menyebut Yudhoyono pernah diam-diam memerintahkan Kepala Badan Intelijen Negara, Syamsir Siregar, untuk memata-matai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yusril Ihza Mahendra. Pengintaian dilakukan saat Menteri Yusril melakukan perjalanan rahasia ke Singapura untuk menemui seorang pebisnis Cina.
ISMA SAVITRI