Gerindra Bantah Minta Jatah Dua Pos Menteri

Reporter

Editor

Kamis, 10 Maret 2011 15:26 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menghadiri Rapimnas II partai tersebut di Jakarta, Selasa (21/7). Rapimnas tersebut, mengevaluasi hasil pemilu presiden dan menentukan sikap politik partai di masa depan. Foto: ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kendati menerima bergabung di koalisi dengan syarat pemerintah melakukan perbaikan di sektor pertanian dan Badan Usaha Milik Negara, namun Gerindra membantah telah meminta dua pos menteri sebagai jatah mereka bergabung dalam koalisi.

"Kita tidak pernah mengusulkan jatah menteri Pertanian maupun BUMN," kata Martin Hutabarat, anggota Fraksi Gerindra DPR di gedung dewan, Kamis 10 Maret 2011. Dia juga membantah soal nama calon menteri dari Gerindra yang berhembus di media. "Itu bukan resmi dari Gerindra."

Namun, kata dia, Gerindra tak mempersoalkan jika Presiden Susilo Bambang Yudoyono, yang juga Ketua Koalisi Partai Pendukung Pemerintah, batal menarik partai ini untuk bergabung dalam koalisi. "Kalau tidak bergabung, juga tidak apa-apa," kata dia.

Advertising
Advertising

Seperti dikabarkan sebelumnya, dua hari setelah sidang paripurna hak angket pajak di DPR, Februari lalu, petinggi Partai Demokrat di dewan mendatangi Gerindra. Mereka mengajak partai pimpinan Prabowo Subianto itu untuk bergabung dalam koalisi dengan alasan kesamaan pendapat dalam angket pajak.

Partai koalisi, minus Partai Golkar dan PKS, memenangkan voting untuk mengambil keputusan soal usulan pembentukan panitia khusus hak angket pajak. Koalisi yang digalang Demokrat yang menolak usulan hak angket ini memenangkan voting berkat dukungan Fraksi Gerindra.

Martin mengatakan, setelah pertemuan pihaknya dengan petinggi Demokrat dua pekan lalu, saat ini belum ada lagi pertemuan di antara mereka. "Sampai sekarang tidak ada undangan dari Presiden (ke Gerindra)," kata dia.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terkait

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

54 menit lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

1 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

9 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

1 hari lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

1 hari lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

1 hari lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya