Bojonegoro dan Tuban Tolak Sapi Asal Jawa Tengah  

Reporter

Editor

Senin, 7 Maret 2011 13:28 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melarang masuknya hewan ternak dari Jawa Tengah setelah adanya kasus dugaan penyakit antrax yang melanda warga Kabupaten Boyolali dan sekitarnya.

Juru bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jony Nurharyanto menjelaskan, untuk pelaksanaan pelarangan, hari ini telah diadakan rapat di Dinas Perikanan dan Peternakan Bojonegoro. “Pelarangan bersifat sementara sampai ada kepastian kasus dugaan antrax di Boyolali,” katanya, Senin (7/3).

Menurut Jony, petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Bojonegoro melakukan penjagaan di daerah perbatasan dengan Jawa Tengah, yakni di Kecamatan Padangan, Bojonegoro, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Cepu, Kabuaten Blora, Jawa Tengah.

Tak jauh dari Jembatan Bengawan Solo ditempatkan Pos Pemantau Kesehatan Hewan. Setiap kendaraan yang mengangkut hewan yang masuk dari arah Jawa Tengah, terutama sapi dan kambing, langsung dihentikan dan diminta kembali ke daerah asal.

Pos pemantau juga ditempatkan di perbatasan Kabupaten Bojonegoro—Ngawi untuk menghalau hewan dari Jawa Tengah yang masuk melalui Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Jony menjelaskan, pelarangan terpaksa dilakukan agar hewan ternak di Bojonegoro tidak terjangkit antrax. Apalagi Bojonegoro menjadi salah satu daerah pemasok hewan ternak, terutama sapi dan kambing, ke sejumlah kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung.

Hal yang sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Tuban. Pos Pemantau Kesehatan Hewan ditempatkan di Kecamatan Bancar yang berbatasan dengan Kabupaten Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Selain di Bancar juga terdapat di Kecamatan Jatirogo yang berbatasan dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Dinas Perikanan dan Dinas Perekonomian Pariwisata Tuban, Senin (7/3), bahkan melakukan razia daging di sejumlah pasar di Kota Tuban. Kegiatan razia dipimpin Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tuban Basuki Cahyono.

Petugas mengambil sampel daging sapi dari para pedagang. Selanjutnya, sampel berupa potongan limpa diuji di laboratorium untuk memastikan apakah terjangkit penyakit antrax atau tidak.

Basuki Cahyono mengatakan belum ditemukan daging yang terjangkit antrax. Namun, razia masih terus dilakukan hingga satu atau dua pekan ke depan.

Sebelumnya diberitakan, belasan warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diduga terkena antrax setelah memakan daging sapi. Namun, setelah sampel daging sapi diperiksa di Balai Besar, dinyatakan negatif antrax. SUJATMIKO.

Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

47 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

49 hari lalu

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

51 hari lalu

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

53 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

54 hari lalu

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

Dua orang warga Gunungkidul dirawat diduga karena terpapar antraks sementara 15 lainnya menjadi suspek.

Baca Selengkapnya

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

54 hari lalu

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

Setidaknya 17 warga Kabupaten Gunungkidul, diduga terpapar antraks setelah mengkonsumsi daging kambing bawaan dari Sleman, DIY

Baca Selengkapnya

Cegah Wabah Antraks Berulang, Periset BRIN Akan Kembangkan Vaksin Oral

21 Juli 2023

Cegah Wabah Antraks Berulang, Periset BRIN Akan Kembangkan Vaksin Oral

Vaksinasi hewan perlu segera dilakukan dalam mengendalikan wabah antraks di wilayah-wilayah endemi.

Baca Selengkapnya

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

18 Juli 2023

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.

Baca Selengkapnya

Kasus Antraks Gunungkidul, Pelaku Wisata Berharap Tak Pengaruhi Tren Kunjungan Wisata

11 Juli 2023

Kasus Antraks Gunungkidul, Pelaku Wisata Berharap Tak Pengaruhi Tren Kunjungan Wisata

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menilai status KLB antraks saat ini masih belum diperlukan karena situasi sudah relatif terkondisi.

Baca Selengkapnya

Cegah Antraks, Perhatikan Hal Ini saat Memilih Daging

10 Juli 2023

Cegah Antraks, Perhatikan Hal Ini saat Memilih Daging

Masyarakat diimbau tak sembarangan mengonsumsi daging hewan untuk mencegah infeksi spora antraks semakin meluas. Perhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya