PRD Mengadu ke Komnas HAM Soal Perlakukan Polisi

Reporter

Editor

Senin, 1 Desember 2003 09:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tiga fungsionaris Partai Rakyat Demokratik (PRD) mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Rabu (20/6), tentang aksi perburuan polisi terhadap kader PRD serta penyerangan dan perusakan kantor KPW PRD Jawa Barat.

Mereka juga meminta Komnas HAM melakukan investigasi serta membentuk tim pencari fakta atas tindak kekerasan aparat terhadap buruh di Bandung, Jawa Barat. Ketiga fungsionaris PRD tersebut adalah Sekjen KPP PRD, Petrus H Hariyanto; Ketua KPW PRD Jawa Barat, Natalia Scholastika Chaniago; dan Ketua Bidang Pendidikan KPP PRD, Djoko Purwanto. Mereka diterima oleh tiga anggota Komnas HAM, BN Marbun, Sugiri dan Nur Anwar.

Dalam pengaduannya tersebut, Petrus menuturkan, aparat kepolisian terus melakukan teror dan aksi perburuan terhadap para aktifis PRD di Bandung. Menurut dia, tindakan polisi itu seperti tindakan represif aparat kepolisian di zaman Orde Baru yang menuduh PRD sebagai dalang kerusuhan peristiwa 27 Juli. “Tindakan kekerasan ini bukanlah modus baru yang dilakukan oleh aparat keamanan. Tindakan ini adalah fakta, bukti sisa Orde Baru masih bercokol kuat hingga saat ini. Karena itu, kami meminta Komnas HAM pro aktif, karena kami cemas tindakan ini akan berlanjut terus,” kata Petrus.

Menanggapi permintan dan tuntutan, BN Marbun mengatakan, Komnas HAM pada dasarnya tidak setuju dengan tindakan represif, teror dan penganiayaan. Marbun yang datang terlambat dalam pertemuan itu, karena sebelumnya mengikuti pembukaan Seminar di Kejaksaan Agung, menegaskan bahwa aparat kepolisian harus bertanggung jawab atas tindakannya. “Tidak hanya secara simbolik, tapi juga harus konkret secara hukum. Komnas sangat menyesalkan tindakan aparat keamanan. Kami akan mengirim surat ke Kapolda Jabar dan Kapolwiltabes Bandung untuk meng-cross check data-data,” tegasnya.

Di akhir pertemuan, Marbun meminta ketujuh kader PRD yang masih ditahan polisi di Bandung untuk memberikan kesaksiannya apabila mereka disiksa, sehingga memudahkan Komnas HAM untuk mengkonfirmasikannya kepada pihak kepolisian. Marbun juga sempat mengungkapkan bahwa dirinya akan menemui Kapolri untuk membicarakan banyak kasus pelanggaran HAM yang selama ini terjadi termasuk tindakan refresif aparat kepolisian tadi. (Siti Marwiyah)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

2 menit lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

Hartono Bersaudara, Sosok Penting di Balik Kesuksesan Como 1907 Promosi ke Serie A Italia

9 menit lalu

Hartono Bersaudara, Sosok Penting di Balik Kesuksesan Como 1907 Promosi ke Serie A Italia

Bagaimana Hartono Bersaudara bisa berperan penting dalam keberhasilan Como 1907 promosi ke Serie A Italia?

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

13 menit lalu

Epy Kusnandar Terjerat Kasus Narkoba, Selain Preman Pensiun Pernah Berlakon di The Raid 2: Berandal

Epy Kusnandar yang terkenal dalam Preman Pensiun diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Namun, tak hanya Preman Pensiun, ia kerap membintangi film-film lain.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

14 menit lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kemunculan Raffi Ahmad di Bursa Pilkada Jateng

19 menit lalu

Kata Pakar Soal Kemunculan Raffi Ahmad di Bursa Pilkada Jateng

Kemunculan Raffi Ahmad disebut fenomena baru di Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

33 menit lalu

PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

Imam mengatakan pasangan Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 berencana melakukan deklarasi secepatnya.

Baca Selengkapnya

388 Jemaah Haji Kloter Pertama Berangkat ke Tanah Suci, Ini Pesan Menag Yaqut

39 menit lalu

388 Jemaah Haji Kloter Pertama Berangkat ke Tanah Suci, Ini Pesan Menag Yaqut

Menag melepas keberangkatan Kloter pertama jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Pengurus Masjid Al Barkah Beda Sikap untuk Melaporkan Kontraktor ke Polisi

39 menit lalu

Pengurus Masjid Al Barkah Beda Sikap untuk Melaporkan Kontraktor ke Polisi

Pengurus Masjid Al Barkah berencana melaporkan kontraktor Ahsan Hariri ke polisi atas dugaan menggelapkan uang pembangunan masjid.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

39 menit lalu

Epy Kusnandar Susul Selebritis Rio Reifan dan Ammar Zoni Diciduk Polisi karena Narkoba

Aktor Preman Pensiun, Epy Kusnandar ditangkap polisi karena dugaan terlibat penyalahgunaan narkoba. Sebelumnya, Ammar Zoni dan Rio Reifan dicokok pula

Baca Selengkapnya

Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

44 menit lalu

Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Kecelakaan bus terguling di Subang itu menyebabkan banyak penumpang mengalami luka berat, dan 11 korban meninggal.

Baca Selengkapnya