Farid Prawiranegara Soal Ayahnya dan Otonomi Daerah

Reporter

Editor

Selasa, 1 Maret 2011 09:27 WIB

TEMPO/Nita Dian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Jauh sebelum reformasi 1998 menggulirkan ide otonomi daerah, Sjafruddin Prawiranegara, Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, telah menggagasnya. Farid Prawiranegara, anak sulung Sjafruddin, mengatakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia yang dipimpin ayahnya merupakan kritik kepada pemerintahan Soekarno di Jakarta yang enggan memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah untuk mengelola secara mandiri. “Sekarang gagasan ayah terbukti kebenarannya,” ujarnya sembari menahan tangis dalam pidatonya pada peringatan Satu Abad Sjafruddin Prawiranegara di kompleks Bank Indonesia, Senin (28/02) malam.

Farid mengisahkan ketika ayahnya menjadi tahanan politik tanpa pengadilan oleh Presiden Soekarno. Isteri dan anak-anak Sjafruddin harus rela berpindah rumah untuk menumpang tinggal. Kepedihan ini menggugah Soebandrio dan Leimena, yang merupakan pembantu Soekarno dalam pemerintahan, menolong keluarga Sjafruddin. “Meski lawan politik tetapi mereka tetap bersahabat,” kata Farid yang menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Setelah menjabat Menteri Kamakmuran, Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Sentral, lanjut Farid, Sjafruddin menjadi tahanan politik, baik di masa Soekarno dan Soeharto. Bahkan di era Orde Baru, nama Sjafruddin seolah-olah disingkirkan dari buku sejarah untuk siswa Indonesia. “Namanya hanya disinggung sebentar,” katanya.

Farid mengatakan, kesan mendalam Sjafruddin dalam karir politik sebenarnya bukan saat menjadi politikus maupun saat menjalankan PRRI. Sjafruddin, kata Farid, menilai hal itu sebagai pekerjaan biasa. “I’m doing my job,” ujar Sjafruddin seperti ditirukan Farid. Sjafruddin lebih berkesan ketika menjalani sebagai Gubernur Bank Indonesia yang kala itu bernama DeJavasche Bank.

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menguatkan penilaian Farid. Menurut Darmin, Sjafruddin merupakan peletak dasar moneter Indonesia. Hal yang sama diakui pula oleh Wakil Presiden Boediono, yang juga bekas Gubernur Bank Indonesia. “Apa yang dilakukan oleh Sjafruddin masih relevan hingga sekarang,” katanya. Baik Darmin dan Boediono yang hadir pada peringatan ini, sama-sama masih jelas mengingat soal kebijakan Sjafruddin, yaitu Gunting Sjafruddin.

Kebijakan ini, menurut Boediono, adalah langkah tepat menyelesaikan krisis ekonomi kala itu yang terjadi akibat banyaknya uang yang beredar. Gunting Sjafruddin yaitu kebijakan menggunting mata uang menjadi dua bagian. Sisi kiri berlaku untuk pembayaran dalam jangka tertentu dengan nilai setengah dari semula serta harus ditukar mata uang baru, sedangkan sisi kanan tidak berlaku.

Boediono mengatakan, di masa Orde Lama memang sempat ada debat di antara dua ekonom senior Indonesia, yaitu Sjafruddin di satu sisi dan Soemitro Djojohadikusumo di sisi lainnya. Boediono menilai Sjafruddin lebih konvensional ketimbang Soemitro. “Keduanya adalah peletak dasar ekonomi Indonesia, keduanya sama-sama benar,” katanya.

Akbar Tri Kurniawan

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

13 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

21 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

34 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya