Menteri Jero: New7Wonders Satu Step Telah Kalah

Reporter

Editor

Selasa, 8 Februari 2011 11:58 WIB

snap-shot.com

TEMPO Interaktif, Jakarta - Meski masih geram dengan didepaknya Kementeriannya dari Kepanitiaan Internasional Penganugerahan Komodo, Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik menilai New7Wonders (N7W) sudah kalah satu langkah.

“New7Wonders satu step telah kalah, kalau Pulau Komodo dicoret.” kata Jero Wacik kepada Tempo, Selasa 8 Februari 2011.

Menteri Jero menilai, New7Wonders tidak berani mencoret Pulau Komodo. Karenanya ia mengaku akan tetap menempuh jalur hukum jika kementerian tidak diikutsertakan dalam pemilihan." Selain langkah melalui jalur hukum, kami juga akan melakukan tekanan melalui pemberitaan soal itu" kata Jero Wacik.

Menurut Jero Wacik, jalur hukum ditempuh karena keputusan tidak melibatkan kementerian dalam kepanitiaan dinilai tidak masuk akal. Setiap finalis, kata Jero, wajib menghadiri acara tersebut dan dirinya adalah pendaftar Pulau Komodo sebagai New7Wonders. “Yang daftarin (Pulau) Komodo kan saya.”

Jero mengaku menyayangkan tak transparannya New7Wonders dalam pemilihan tujuh keajaiban dunia. Sampai saat ini, Indonesia tidak tahu di posisi dan berapa jumlah vote yang telah diperoleh Pulau Komodo. “Tidak pernah diumumkan berapa jumlah votenya,” sebutnya.

New7Wonders terdiri dari 28 finalis dan yang terpilih hanya tujuh. Pemilihan dan penganugerahan tujuh keajaiban dunia rencananya akan dilaksanakan di Indonesia pada 11 November 2011 batal karena pihak Kemenbudpar merasa fee penyelenggaraan yang terlalu mahal sebesar US $ 45 juta.

Advertising
Advertising

Kemarin, dalam jumpa pers, Jero menyatakan kekesalannya dengan sikap Yayasan 7wonders. Ia bahkan mengancam yayasan tidak boleh menggunakan nama Komodo untuk kepentingan apapun juga. Menurutnya, Pulau Komodo milik Indonesia dan jika ingin menyebutnya, pihak New7Wonders harus meminta izinya selaku Menteri Kebudayaan.

Dalam situsnya hari ini, Lembaga New7Wonders melansir keputusan mereka untuk mempertahankan Pulau Komodo sebagai salah satu finalis tujuh keajaiban dunia. Namun hal itu harus dibayar dengan putusan New7Wonders yang tidak menyertakan Kementerian Budaya dan Pariwisata sebagai panitia penyelenggara penganugerahan Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.

Pendiri New7Wonders Bernard Weber mengatakan, keputusan mempertahankan Pulau Komodo, setelah melihat dukungan penuh dari berbagai pihak atas keikutsertaan pulau yang terletak di Nusa Tenggara Timur itu.

Menurut Bernard, sebenarnya ia berharap Kementerian Budaya dan Pariwisata Indonesia mau kooperatif dengan pihaknya, serta menghargai dipilihnya Jakarta sebagai tuan rumah pemberian penghargaan tujuh keajaiban dunia yang rencananya digelar 11 November 2011.

"Seharusnya Kementerian mendukung kami, dan menghormati kontrak resmi yang pernah dibuat New7Wonders dengan pemerintah Indonesia pada Desember 2010," ucapnya.

Karena itu Bernard menyayangkan pemerintah Indonesia yang tidak kooperatif, dan menggunakan alasan finansial untuk menutupi tanggung jawab moral dan tugas yang seharusnya mereka penuhi.

"Menurut saya, dengan sikap yang seperti itu, pemerintah Indonesia sama saja mengurangi kesempatan mereka untuk menjadi tuan rumah event besar lainnya, seperti Olimpiade dan Piala Dunia," kata Bernard.

IRVAN WIRADINATA| ISMA SAVITRI

Berita terkait

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

31 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

41 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

4 Juli 2023

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.

Baca Selengkapnya