TEMPO Interaktif, Jakarta:Kwik Kian Gie, salah satu ketua PDI Perjuangan, mengatakan tidak ada konflik mendalam di dalam tubuh partai. Kwik mengatakan hal itu, Rabu (13/2), meskipun Sophan Sophiaan mundur dari DPR dan Dimyati Hartono mundur dari keanggotaan partai. Kwik, yang juga menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan, “Tidak benar ada konflik di dalam PDIP, dalam arti pro kontra yang tajam.” Ia mengatakan pengunduran Sophan bukan karena kecewa terhadap PDIP, tetapi kecewa terhadap dunia politik. “Jadi ketika masuk dunia politik, dia tidak mengira politisi seperti itu. Dia tidak kuat dan tidak puas, maka mengundurkan diri,” ungkap Kwik. Alasan pengunduran Dimyati, lanjut dia, karena sejak awal tidak merasa cocok dengan PDIP. Dia menceritakan ketika Dimyati ingin bersaing dengan Megawati untuk menjadi ketua umum. Karena itu keputusan Dimyati, menurut dia, bukan hal yang mengejutkan. Menanggapi pernyataan Dimyati yang merasa dipinggirkan akibat pergantian ketua fraksi di PDIP, Kwik buru-buru membantah. “Kalau itu tidak betul,” tukas dia. Dia tak memungkiri sebuah partai yang besar selalu ada konflik. “Partai yang besar selalu ada yang tidak puas dan ada konflik,” ujarnya menjelaskan. (Bernarda Rurit-Tempo News Room)