TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua DPR Anis Matta mengaku menolak kenaikan gaji pejabat negara, termasuk untuk anggota DPR. Menurut dia, gaji yang didapat anggota DPR saat ini sudah bagus.
"Membicarakan gaji itu tidak etis, dan saya pribadi termasuk yang menolak kanaikan gaji," kata Anis dalam keterangan persnya, Jumat (28/1), di ruang pers DPR, Senayan, Jakarta.
Menurut Anis, jika alasan pemerintah menaikan gaji adalah karena tingkat inflasi, maka sebetulnya yang dirasakan rakyat bawah jauh lebih berat lagi. Dan dia yakin inflasi yang sebenarnya jauh lebih besar ketimbang angka yang diumumkan pemerintah.
"Usulan naik gaji ini menunjukan inflasi sudah sedemikian tinggi sehingga pejabat tinggi sendiri sudah tidak bisa menutup living cost mereka. Sekarang bagaimana bisa kita bayangkan impact-nya di rakyat bawah yang tidak punya gaji tinggi," kata Anis.
Politisi PKS ini juga menambahkan, klaim angka kemiskinan selama ini sebetulnya tidak tepat. Angka itu didata dengan kategori pendapatan minimal US$ 1 per hari. Artinya penduduk dianggap tidak dalam kategori miskin bila mempunyai pendapatan US$ 1 per hari.
"Kita menipu diri sendiri bahwa orang bisa hidup US$ 1 per hari. Sebagai contoh hidup di Jakarta dengan pendapatan sebesar itu dan dengan tanggungan keluarga, apa bisa mencukupi biaya hidup," kata Anis.
Dengan kondisi masyarakat yang seperti itu, Anis melihat tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menaikkan gaji, termasuk buat anggota Dewan. "Gaji DPR sudah sangat bagus," kata dia.
Amirullah
