Tiga Tahun Pak Harto Mangkat, Rumah Cendana Sepi

Reporter

Editor

Kamis, 27 Januari 2011 16:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kamis ini, tepat tiga tahun lalu Presiden kedua RI, Soeharto berpulang pada pencipta. Meski begitu, tidak ada kegiatan khusus yang diselenggarakan di Cendana pada hari ini.

"Nggak ada, disini tidak ada acara apa-apa," ujar salah seorang pengurus rumah yang menolak dimuat namanya. Ia mengatakan mungkin kegiatan peringatan kematian Pak Harto dilakukan di Majid At Tin. "Karena seribu hari dan seratus harinya dilaksanakan disitu," katanya. Acara-acara terakhir yang diselenggarakan di rumah yang dipenuhi pohon perindang ini adalah pengajian 40 hari dan setahun Pak Harto.

Namun ia juga mengatakan ada kemungkinan tahun ketiga kematian Pak Harto tidak akan diselenggarakan secara khusus. "Biasanya hanya sampai keseribu hari, Orang Jawa kan begitu," ujarnya menambahkan.

Mengenai rumah di Jalan Cendana yang ditinggali Pak Harto semasa hidupnya ini, pengurus rumah tersebut mengatakan memang sejak lama tidak pernah dijenguk oleh kerabat Pak Harto. "Disini hanya ada tukang kebun dan keamanan saja," ujarnya.

Dari pengamatan Tempo, suasana di lingkungan perumahan yang asri tersebut memang kelihatan sepi. Hanya tampak lima orang staf dengan setelan abu-abu gelap yang menjaga rumah sederhana bercat hijau itu.

RATNANING ASIH

Berita terkait

Kampanye Kejayaan Soeharto, Pengamat: Sulit buat Dulang Suara  

13 Maret 2017

Kampanye Kejayaan Soeharto, Pengamat: Sulit buat Dulang Suara  

Pengamat yang juga peneliti CSIS mengatakan nostalgia terhadap kejayaan Soeharto tak akan bisa digunakan untuk mendulang suara dalam pemilu.

Baca Selengkapnya

Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Luhut: Lihat Peran Sejarah  

20 Mei 2016

Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Luhut: Lihat Peran Sejarah  

"Soeharto kan punya peran dalam sejarah pembangunan. Kalau diberikan gelar pahlawan ya kita hargai," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya

Kecewa Majelis Hakim, Korban Stigma PKI Lapor ke MA

20 Juli 2005

Kecewa Majelis Hakim, Korban Stigma PKI Lapor ke MA

Ratusan orang mantan napol/tapol korban stigma Gerakan 30 September- Partai Komunis Indonesia (PKI) Rabu siang (20/7), melapor ke Mahkamah Agung (MA). Mereka merasa dikecewakan oleh penundaan sepihak oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Fuad Bawawier Ditolak PAN Boyolali

26 Desember 2004

Fuad Bawawier Ditolak PAN Boyolali

Fuad Bawazier kandidat ketua Partai Amanat Nasional (PAN) ditolak DPD Boyolali. Citra pribadi Fuad dianggap kurang bagus bagi PAN.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Naskah Asli Super Semar Ada di Soeharto

9 September 2004

Jusuf Kalla: Naskah Asli Super Semar Ada di Soeharto

Masih banyak dokumen penting yang disimpan M Jusuf.

Baca Selengkapnya

Soebandrio Tutup Usia

3 Juli 2004

Soebandrio Tutup Usia

Bekas Wakil Perdana Menteri I/Menteri Luar Negeri era Orde Lama, Soebandrio meninggal dunia, Sabtu (3/7) dinihari di usia 90 tahun.

Baca Selengkapnya

Kontras Minta Tri Sutrisno Dijadikan Tersangka

3 Maret 2004

Kontras Minta Tri Sutrisno Dijadikan Tersangka

Menurut Kontras, berdasarkan keterangannya di persidangan dan bukti garis komando ketika peristiwa Tanjung Priok terjadi, hakim dan jaksa bisa menjadikan Tri Sutrisno sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Mitterrand

23 November 1985

Mitterrand

Presiden prancis, Francois Mitterrand, menyebut nama Soeharto dalam catatan hariannya. Mitterrand lebih banyak berbicara soal kemerdekaan & hati nurani. (ctp)

Baca Selengkapnya

Politik Sebagai Panglima

24 Maret 1984

Politik Sebagai Panglima

Puisi dipakai untuk bertahan diri juga untuk melawan. dalam perkembangannya, prinsip politik sebagai panglima hanya berarti sikap taat pada pertimbangan kekuasaan politik di atas pertimbangan lain. (ctp)

Baca Selengkapnya