TEMPO Interaktif, Jakarta - Kamis ini, tepat tiga tahun lalu Presiden kedua RI, Soeharto berpulang pada pencipta. Meski begitu, tidak ada kegiatan khusus yang diselenggarakan di Cendana pada hari ini.
"Nggak ada, disini tidak ada acara apa-apa," ujar salah seorang pengurus rumah yang menolak dimuat namanya. Ia mengatakan mungkin kegiatan peringatan kematian Pak Harto dilakukan di Majid At Tin. "Karena seribu hari dan seratus harinya dilaksanakan disitu," katanya. Acara-acara terakhir yang diselenggarakan di rumah yang dipenuhi pohon perindang ini adalah pengajian 40 hari dan setahun Pak Harto.
Namun ia juga mengatakan ada kemungkinan tahun ketiga kematian Pak Harto tidak akan diselenggarakan secara khusus. "Biasanya hanya sampai keseribu hari, Orang Jawa kan begitu," ujarnya menambahkan.
Mengenai rumah di Jalan Cendana yang ditinggali Pak Harto semasa hidupnya ini, pengurus rumah tersebut mengatakan memang sejak lama tidak pernah dijenguk oleh kerabat Pak Harto. "Disini hanya ada tukang kebun dan keamanan saja," ujarnya.
Dari pengamatan Tempo, suasana di lingkungan perumahan yang asri tersebut memang kelihatan sepi. Hanya tampak lima orang staf dengan setelan abu-abu gelap yang menjaga rumah sederhana bercat hijau itu.
Kecewa Majelis Hakim, Korban Stigma PKI Lapor ke MA
20 Juli 2005
Kecewa Majelis Hakim, Korban Stigma PKI Lapor ke MA
Ratusan orang mantan napol/tapol korban stigma Gerakan 30 September- Partai Komunis Indonesia (PKI) Rabu siang (20/7), melapor ke Mahkamah Agung (MA). Mereka merasa dikecewakan oleh penundaan sepihak oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Menurut Kontras, berdasarkan keterangannya di persidangan dan bukti garis komando ketika peristiwa Tanjung Priok terjadi, hakim dan jaksa bisa menjadikan Tri Sutrisno sebagai tersangka.
Presiden prancis, Francois Mitterrand, menyebut nama Soeharto dalam catatan hariannya. Mitterrand lebih banyak berbicara soal kemerdekaan & hati nurani. (ctp)
Puisi dipakai untuk bertahan diri juga untuk melawan. dalam perkembangannya, prinsip politik sebagai panglima hanya berarti sikap taat pada pertimbangan kekuasaan politik di atas pertimbangan lain. (ctp)