Dana Penanganan Ketahanan Pangan Garut Dipangkas Rp1,6 Miliar  

Reporter

Editor

Kamis, 27 Januari 2011 12:08 WIB

Petani memanen padi. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Garut -Dana penanganan ketahanan pangan Kabupaten Garut, Jawa Barat, tahun ini dipangkas sebesar Rp1,6 miliar. Padahal ancaman kerawanan pangan yang diakibatkan oleh anomali cuaca di Garut cukup tinggi. “Dana yang tersedia tidak sebanding dengan kondisi di lapangan,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Sutarman kepada tempo, Kamis (27/1).

Menurut dia, anggaran yang diajukan pihaknya sebesar Rp1,5 miliar, namun yang disetujui anggota Dewan dalam anggaran daerah tahun 2011 hanya sebesar Rp1,2 miliar. Alokasi anggaran tahun ini lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp2,8 miliar.

Akibatnya, lanjut Sutarman, belanja publik untuk penanganan ketahanan pangan terpaksa mendapatkan pengurangan. Seperti halnya kegiatan pengembangan desa mandiri pangan, pengembangan lumbung pangan dan peningkatan mutu serta keamanan pangan. Ketiga kegiatan tersebut hanya mendapatkan alokasi dana masing-masing sebesar Rp100 juta dari sebelumnya dianggarkan Rp200 juta setiap kegiatan.

Sutarman manambahkan pengurangan dana ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap bertambahnya angka kemiskinan yang tercatat sebanyak 221 ribu dan angka gizi buruk yang berjumlah sebanyak 17 ribu balita. “Kalau ketahanan pangannya tidak diperbaiki maka kasus kemiskinan dan gizi buruk akan semakin bertambah,” ujarnya.

Selain itu potensi kerawanan pangan di Garut juga dapat diakibatkan oleh bencana alam seperti bencana gempa bumi tahun 2009 lalu. Akibat bencana ini persediaan pangan warga akan menipis dan korban bencana akan menggantungkan hidupnya pada pemerintah.

Berdasarkan catatannya terdapat sembilan kecamatan yang berpotensi rawan pangan tinggi di antaranya, Kecamatan Cisewu, Caringin, Pamulihan, Cibalong, Singajaya, Peundeuy, Sukaresmi, Samarang dan Kecamatan Pangatikan. “Potensi rawan pangan juga diperparah dengan tidak adanya cadangan pangan yang disiapkan oleh pemerintah dalam anggaran daerah,” ujar Sutarman.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut Lucky Lukmansyah Trenggana, membenarkan bila anggaran ketahanan pangan di daerahnya sangat minim. Namun menurut dia, anggaran itu belum final. Sebab, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011 masih dibahas oleh anggota Dewan bersama pemerintah daerah. “Anggaran belum final mungkin saja bisa bertambah,” ujarnya.

Sigit Zulmunir

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

1 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

12 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

19 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

24 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

24 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

28 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

30 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

36 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

36 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya