Pelantikan Maddusila Sebagai Raja Gowa Dihadang Massa  

Reporter

Editor

Senin, 17 Januari 2011 14:58 WIB

Andi Maddusila Karaeng Idjo. TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO Interaktif, Gowa - Sekitar 500 orang menduduki makam Sultan Hasanuddin di Jalan Palantikan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (17/1). Mereka menolak pelantikan Andi Maddusila Andi Idjo sebagai Raja Gowa ke-37, yang rencananya mengambil tempat di makam Pahlawan Nasional tersebut.

Warga menganggap Maddusila sebagai calon raja ilegal. Sebab, pada 2007 kumpulan pemangku adat yang dikenal dengan Bate Salapang telah menobatkan Andi Kumala Idjo sebagai putra mahkota Kerajaan Gowa. "Sehingga tidak perlu lagi ada pengangkatan Raja Gowa selain Andi Kumala," kata Ketua Majelis Adat Bate Salapang Gowa, Abd Razak Dg Jarung Gallarang Tombolo, yang berada di tengah-tengah warga.

Penobatan raja di makam Sultan Hasanuddin sebagai tradisi yang dipelihara keturunan Raja Gowa. Maddusila dan Kumala merupakan keturunan Raja Gowa ke-36, Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalongang. Mereka yang menolak Maddusila adalah massa gabungan dari berbagai kecamatan.

Menurut Dani, koordinator warga asal Kecamatan Bongaya, rencana penghadangan disepakati pekan lalu dalam sebuah pertemuan di kantor bupati. "Tidak ada dua raja di Gowa. Pemangku adat tak setuju Maddusila jadi raja," ujar Dani. Lagipula Kumala lebih dekat sebagai keturunan raja ketimbang Maddusila.

Mendapat penolakan dari warga, Madusilla tetap menggelar pelantikan dirinya. Bertempat di Perumahan Megasari Jalan Jipang Raya, Makassar. Acara ini disaksikan sekitar 300 orang dan dihadiri keturunan raja-raja dari berbagai daerah. Di antaranya Bate Salapang Takalar, Tallo, serta Bate Salapang Gowa seperti Tombolo, Lakiung, Parang-parang, dan Akangje'ne.

Penobatan Maddusila sebagai Raja Gowa dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se Nusantara, Gunarso G. Kusumodiningrat. Sekitar pukul 15.00 Wita Maddusila resmi sebagai Raja Gowa ke-37 dengan gelar Andi Maddusila Patanyondre Karaeng Katangka Sultan Alauddin II.

Menurut Maddusila, Batesalapang versi Andi Kumala tidak pernah terbentuk. Status putra mahkota Kumala hanya akal-akalan orang-orang di sekitar pemerintahan. "Yang ilegal justru Batesalapang yang mengangkat Kumala sebagai putra mahkota," ujar Maddusila.

Dia menambahkan, setelah resmi sebagai raja segera digelar pesta. Waktunya sekitar Mei mendatang. "Kami akan mengundang para sultan dan raja-raja se Nusantara maupun kerajaan di luar negeri seperti kerajaan di Malaysia," katanya.

SAHRUL

Berita terkait

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

3 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

29 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

31 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

33 hari lalu

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

34 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

38 hari lalu

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

38 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

38 hari lalu

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

39 hari lalu

Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

Anggota DPR mengatakan bahwa jangan sampai IKN membuat warga setempat menjadi seperti masyarakat adat di negara-negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

39 hari lalu

Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

Pakar hukum Unair menyebut sejumlah kebijakan terbaru otorita IKN sebagai salah satu bukti hukum yang belum melindungi masyarakat adat.

Baca Selengkapnya