Akibat insiden itu, dua warga tertembak. Mereka adalah bernama Klemen Samkakai dan Amandus Galum. Sementara satu anggota TNI, Pratu Sukirman mengalami luka terkena panah di bagian lengan kiri dan kini dirawat di ruang UGD RSUD Merauke. Kedua penyerang itu tertembak setelah berhasil merampas satu pucuk senjata api milik seorang anggota TNI.
Jene (50) saksi mata mengatakan, kedua pelaku yang juga warga setempat masuk ke halaman pos penjagaan dengan menenteng panah dan parang. “Tiba-tiba saya mendengar ada suara tembakan, waktu itu saya tidak langsung masuk ke dalam rumah, sambil tiarap saya mengintip dari celah-celah dinding teras rumah, saya melihat dua orang itu langsung terjatuh karena di tembak dari dalam pos,” ujar Jene yang menyaksikan dari jarak 20 meter.
Wiliem Samkakai, 19 tahun, anak dari Klemen mengatakan, saat itu dirinya yang mengamankan senjata rampasan setelah mengetahui ayahnya sudah meninggal. Senjata itu di simpannya di salah satu waduk yang berjarak 50 meter dari tempat kejadian.
Komandan Korem 174/ATW, Kolonel CZI, Hadi Prasojo, mengatakan, penyerangan itu terjadi tiba-tiba. Saat penyerangan, kata dia, hanya ada satu anggota yang sedang berjaga, sedang petugas lainnya sedang di dalam barak. “Anggota yang jaga langsung diserang dengan panah dan parang. Lalu mereka (penyerang) mengambil senjata api,” kata Suyatna.
JERRY OMONA