TEMPO Interaktif, Makassar - Dosen Universitas Al-Asyariayh Mandar (Unasman), Sofyian diduga terkena tembakan polisi sebanyak tiga kali. Syariat Tajuddin, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unasman mengatakan, Sofyan tertembak di bagian jidat, leher, dan bahu tulang selangkang kanan.
"Dia sekarang dirujuk ke Makassar," kata Syariat melalui telepon, sore ini. Kondisinya diduga kritis.
Dia menduga peluru mengenai Sofyan adalah peluru tajam. "Kami belum tahu nasibnya," ujarnya.
Kepala Polres Polewali Mandar, Ajun Komisaris Besar I Gusti Ngurahrai Mahaputra menepis jika anggotanya melesatkan tembakan ke arah mahasiswa. Menurut dia, polisi hanya melepaskan tembakan peringatan untuk memukul mundur mahasiswa. Selain itu, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.
"Kami belum dapat laporan pasti ada mahasiswa yang kena tembak. Jika memang ada kami minta bukti dan memproses anggota yang melakukan hal tersebut," ujar I Gusti.
Kapolres mengatakan mahasiswa yang terlebih dahulu menyerang polisi. Selain melempar batu dan balok kayu, mahasiswa juga menggunakan senjata rakitan dan bom molotov.
Menanggapi hal itu, Syariat menampiknya. Dia mengatakan, polisi dalam menangani aksi harusnya menggunakan prosedur pengamanan. "Mestinya polisi tak ngotot setelah melihat massa yang ada," kata Syariat.
Bentrokan antara mahasiswa Unasman dan personel Polres Polewali Mandar terjadi, Kamis pagi hingga siang. Bentrokan ini diduga dipicu rencana eksekusi kampus Unasman oleh Pengadilan Negeri Polewali Mandar. Gedung dan lokasi kampus menjadi sengketa antara dua kelompok, yaitu kubu Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) pimpinan Professor Muis Khabri, dan Unasman.
Pada putusan pengadilan memenangkan DDI. Putusan ini tidak diterima oleh Unasman karena merasa sebagai pemilik yang sah sehingga melakukan perlawanan.
Bentrokan ini juga menyebabkan tiga mahasiswa tertembak bernama Firdaus, Ilham, dan Ibrahim. Belasan mahasiswa lainnya terluka terkena lemparan batu. Sementara dari pihak kepolisian, sebanyak 15 personel Samapta terluka karena lemparan batu.
Menurut Syariat, ada juga seorang dosen Unasman diduga dipukul polisi hingga pingsan. Dosen tersebut bernama Haji Basri.
Kata Syariat, Basri sempat diambil polisi ditempat kejadian. Lalu diduga dia dihantam dan diseret oleh polisi hingga tak sadarkan diri.
"Dia siuman ketika berada di klinik polisi. Sekarang ditangani di ruang UGD RSUD," ujar Syariat.
RUSMAN PARAQBUEQ