FKB Siap Voting Untuk Selesaikan RUU Pemilu

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 10:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Fraksi Kebangkitan Bangsa menyatakan siap menempuh jalur voting. Pernyataan ini dalam kaitan rapat paripurna DPR soal Rancangan Undang-Undang Pemilu yang belum berhasil memutuskan sejumlah perbedaan pandangan. Saat ini sekitar 21 pasal yang terbagi dalam kelompok sistem dan non-sistem dalam rancangan undang-undang masih perlu diputuskan. Berdasarkan rapat di fraksi dan partai, maka kita tidak alergi kalau pengambilan keputusan itu akhirnya dilakukan lewat cara voting, kata Ali Masykur Musa, anggota panitia khusus RUU Pemilu, dalam jumpa pers di Gedung DPR/MPR, Jakarta Kamis (13/2). Ali mengatakan bahwa sejumlah klausul yang terkait dengan sistem pemilu proporsional adalah mengenai varian-varian yang terdapat dalam sistem ini. Varian itu misalnya berkaitan dengan basis daerah pemilihan, apakah ditingkat provinsi atau bagian provinsi. Klausul lainnya adalah apakah sisa suara yang tidak habis dibagi di daerah pemilihan tetap diselesaikan ditingkat yang sama atau dibawa ke tingkat pusat. Sementara mengenai klausul non sistem adalah seperti siapa yang menjadi penanggung jawab pemilu, presiden atau Komisi Pemilihan Umum. Klausul lainnya adalah ketentuan batas minimal jumlah pencalonan kandidat parlemen pusat maupun daerah, apakah ditentukan 30 persen atau ditentukan masing-masing partai. Dalam kesempatan ini, Ali yang didampingi oleh rekan se fraksinya Effendy Choirie, mengatakan bahwa fraksinya menyetujui lembaga pendidikan sebagai wahana sarana kampanye partai politik peserta pemilu 2004. FKB berpendapat lembaga pendidikan harus dan dapat dipergunakan sebagai wahana sarana kampanye, kata dia sambil menambahkan bahwa hal ini berlaku dengan seijin dari pihak lembaga pendidikan terkait. Ia berargumen bahwa mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan, sejak awal harus dikenalkan dengan masalah politik lewat civic education. Soal ketidak-siapan partai tertentu untuk berdialog dengan mahasiswa maka itu urusan masing-masing partai politik, kata dia. Dengan cara ini, lanjut dia, partai politik harus siap untuk mendapat koreksi dari civitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa. Manfaat lainnya, lanjut dia, cara ini akan meningkatkan partisipasi politik yang tinggi dikalangan mahasiswa ditengah-tengah wacana golongan putih (golput) yang saat ini berkembang. (Budi RizaTempo News Room)

Berita terkait

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

8 menit lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

9 menit lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

13 menit lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

16 menit lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

20 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

22 menit lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

30 menit lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

30 menit lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

30 menit lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

32 menit lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya