Ribuan Warga Sambut Kirab Pusaka di Keraton Surakarta

Reporter

Editor

Rabu, 8 Desember 2010 03:07 WIB

Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat mengelilingi Keraton (8/12) dinihari. TEMPO/Andry Prasetyo
TEMPO Interaktif, Surakarta - Ribuan warga Surakarta dan sekitarnya tumpah ruah menyambut prosesi peringatan Tahun Baru Jawa yang diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Meski demikian, antusias masyarakat terlihat sedikit menurun jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu sebagai dampak perbedaan penanggalan antara yang digunakan oleh Keraton Kasunanan dengan kalender resmi pemerintah.

Peringatan pergantian tahun Jawa atau yang dikenal dengan Syura tersebut dilakukan dengan kirab pusaka milik keraton. Terdapat sembilan pusaka yang dikirab pada Selasa tengah malam (07/12) tadi. "Sembilan pusaka tersebut melambangkan keseimbangan kosmologi dalam filsafat Jawa," kata salah satu kerabat keraton, Kus Murtiyah.

Selain pusaka dalam berbagai bentuk, Keraton Kasunanan Surakarta juga mengkirab hewan piaraan keraton berupa kerbau bule. Kerbau yang dikeramatkan tersebut berada di bagian terdepan iring-iringan kirab, dengan diikuti para abdi dalem dan sentana dalem yang mengikuti prosesi kirab. Uniknya, kerbau tersebut berjalan menuruti rute yang telah ditentukan tanpa perlu dikendalikan oleh pawangnya.

Kirab pusaka tersebut diberangkatkan menjelang tengah malam dari depan keraton. Iring-iringan peserta kirab berjalan menuju arah selatan hingga di Perempatan Telkom. Selanjutnya, rombongan membelok ke arah timur, kemudian kembali ke keraton dengan melalui gerbang sebelah timur. Sepanjang perjalanan, ribuan masyarakat menyambut dan berusaha mendekati iring-iringan kerbau bule yang berada di barisan terdepan.

"Kemarin malam (06/12) saya dan teman-teman sudah datang ke keraton untuk menyaksikan kirab, tapi kecele," kata Marwanto, warga Sukoharjo. Biasanya, kirab dilakukan pada malam pergantian tahun. Hanya saja, ternyata dalam menentukan Tahun Baru Syura, penanggalan keraton selisih satu hari dengan penanggalan resmi pemerintah. Hal itu membuat pelaksanaan kirab juga harus mundur satu hari.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

34 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

56 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya