SBY Minta Konsep Megaproyek Papua Selesai Januari

Reporter

Editor

Senin, 22 November 2010 07:25 WIB

TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta rencana pembangunan megaproyek di Provinsi Papua dan Papua Barat sudah bisa diselesaikan konsepnya dan dapat dipresentasikan kepada pemerintah pusat pada awal Januari 2011.
Permintaan tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono dalam sambutannya pada pembukaan pembekalan peningkatan akuntabilitas anggaran dan pengelolaan keuangan dari pemerintah pusat kepada Provinsi Papua dan Papua Barat di Gedung Negara, Jayapura, Ahad 21 November 2010 malam.

Rencana pembangunan megaproyek di Papua adalah kawasan agribisnis terpadu di Merauke, serta pembangunan kawasan ekonomi hijau di Embrano dan Jayapura yang rendah emisi karbondioksida.

Rencana pembangunan megaproyek di Papua Barat adalah kawasan industri ternak, pabrik semen, serta pembangkit tenaga listrik di Manokwari, Fak fak, serta Sorong.

"Saya harap dalam waktu dekat akhir Desember atau awal Januari sudah bisa dipresentasikan kepada saya bersama-sama Gubernur Papua (Barnabas Suebu, red) dan Papua Barat(Abraham Atururi) ," pinta Presiden.

Presiden berharap rencana pembangunan megaproyek di dua provinsi tersebut sudah bisa terwujud dalam jangka waktu menegah dan diharapkan akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan tentunya di dua provinsi kawasan timur Indonesia tersebut.

Kepala Negara juga berharap pembangunan kawasan ekonomi hijau beremisi rendah di Papau dapat menjadi contoh pembangunan ramah lingkungan yang dapat ditiru dan berkontribusi kepada dunia.

Dalam sambutannya Presiden memuji perkembangan pembangunan di Jayapura dari perubahan yang disaksikannya sejak terakhir kali berkunjung pada 2006.

"Saya dengan jujur harus mengatakan ketika tadi dari bandara menuju ke Kota Jayapura beserta istri, sepanjang jalan saya amati kehidupan saudara-saudara kita di sini. Yang saya lihat, saya rasakan, adalah Jayapura semakin hidup, semakin maju, berkembang," tuturnya.

Meski memahami masalah pembangunan di Papua dan Papau Barat jauh lebih kompleks dari Jawa dan Sumatera, Presiden menyampaikan keyakinannya bahwa dua provinsi di wilayah timur Indonesia itu akan lebih maju.

Presiden mengatakan pendekatan kepada Papua yang dulu lebih mengedepankan faktor keamanan kini telah diubah menjadi pendekatan kesejahteraan tanpa melupakan kedaulatan dan keutuhan negara.

Dalam Inpres No 5 Tahun 2007, lanjut Presiden, telah ditetapkan kebijakan khusus peningkatan percepatan pembangunan di wilayah Papua yang berbasis kesejahteraan seperti penurunan angka kemiskinan, peningkatan pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.

"Semua itu tiada lain adalah ketertinggalan selama ini yang harus kita tutup, percepat kemajuannya dengan kebijakan khusus untuk Papua," ujarnya.

Bersamaan dengan itu, Kepala Negara pun menjanjikan peningkatan anggaran untuk Papua dalam bentuk dana alokasi umum, khusus, serta dana bagi hasil yang tujuannya untuk mempercepat pembangunan di Papua.

Presiden dalam sambutannya juga menyampaikan kerisauannya tentang harga-harga barang pokok yang sangat tinggi di Papua.

Namun, Presiden meyakini masalah itu dapat diatasi apabila kawasan industri khusus atau megaproyek di Papua dapat terwujud.

Dalam sambutannya Presiden mengimbau Gubernur Papua dan Papua Barat untuk melibatkan semua pihak dalam melaksanakan pembangunan.

Ia juga meminta agar Majelis Rakyat Papua (MRP) dapat maksimum melaksanakan perannya dengan memberikan kontribusi dan pandangan dalam pembangunan di tanah Papua.
WDA | ANT

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

35 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya