Gerombolan Wartawan Diduga Peras Saham Krakatau Steel

Reporter

Editor

Rabu, 17 November 2010 21:23 WIB

PT Krakatau Steel. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO Interaktif, Jakarta - Proses penawaran harga saham perdana PT Krakatau Steel Tbk dinodai ulah sejumlah wartawan. Mereka diduga meminta penjatahan saham perdana sebanyak 1.500 lot (750 ribu lembar).

Anggota Dewan Pers Wina Armada mengaku menerima laporan informal soal ulah para wartawan ini. " Kabarnya mereka meminta uang" kata Wina Armada ketika dihubungi Tempo, Rabu (17/11) malam.

Menurut Wina, laporan tersebut diterima Dewan Pers beberapa waktu lalu. Namun Dewan Pers minta agar pelaporan dibuat lebih formal guna melengkapi data-data yang dibutuhkan. "Kami minta keterangan secara tertulis," kata Wina.

Jika seluruh laporan telah selesai, barulah Dewan Pers melakukan verifikasi dengan memanggil sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam persoalan tersebut. "Ini bukan kasus pertama. Wartawan yang berulah seperti ini dulu kami pecat,” kata dia.

Laporan serupa juga diterima Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. Sekretaris AJI Jakarta Umar Idris mengaku sudah menelusuri kasus ini dan menemukan, modus permintaan penjatahan saham perdana dilakukan dengan menekan pihak tertentu melalui pemberitaan yang tidak proporsional.

Kelompok wartawan itu, kata Umar Idris, meminta jatah saham perdana yang nilainya setara dengan Rp 637 juta.“Jatah itu tidak mereka peroleh melalui prosedur pasar modal," kata Umar.

Menurut Umar, kelompok wartawan tadi juga memaksa seorang petinggi perusahaan penjamin emisi untuk menyediakan uang sebesar Rp 400 juta buat menutupi pemberitaan miring seputar penawaran perdana saham publik Krakatau Steel.

Jika laporan tersebut benar, Wina menegaskan kalau tindakan para wartawan itu telah merusak prinsip penegakan kebebasan pers. "Jika tidak dikelola dengan baik, potensi kebebasan pers akan dirusak oleh wartawan itu sendiri," ujarnya.

Harga saham perdana produsen baja itu menjadi polemik karena sebagian analis dan pengamat ekonomi berpendapat harga saham Rp 850 per lembar terlalu murah. Pada perdagangan debutannya 10 November lalu, harga saham Krakatau melonjak 49,6 persen menjadi Rp 1.270 per lembar.

RIKY FERDIANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

3 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

17 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

19 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

24 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

27 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

27 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

28 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

29 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

29 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya