Mayoritas Pekerja di Jawa Timur Hanya Lulusan Sekolah Dasar

Reporter

Editor

Jumat, 29 Oktober 2010 12:14 WIB

TEMPO Interaktif, SURABAYA - Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur Hary Soegiri mengemukakan, dari 19.611.540 jumlah pekerja di Jawa Timur, sebanyak 71 persen pekerja berada di sektor informal dengan skill yang rendah. "Dari 71 persen tersebut, 55 persennya hanyalah lulusan Sekolah Dadar," katanya, Jum'at (29/10).

Untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kerja para pekerja, Disnakertransduk akan menyalurkan para pekerja sektor informal berlatih di seluruh Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di setiap kabupaten dan kota. Tiga BLK yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di Malang, Jember, dan Surabaya, juga akan ditingkatkan kwalitasnya hingga berstandar internasional.

"Saat ini kami sedang memfokuskan untuk mengatasi dua masalah penting. Selain peningkatan skill para pekerja, jumlah pengangguran juga harus dikurangi," ujar Hary. Di Jawa Timur, dari 20.623.490 orang angkatan kerja usia produktif, sebanyak 19.611.540 di antaranya masih menganggur.

Jumlah pengangguran tersebut, secara bertahap akan disalurkan melalui sejumlah lowongan kerja serta perluasan lapangan kerja, baik sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan, perindustrian, maupun sektor perdagangan dan UMKM.

Menurut Hary, dari sisi kesempatan kerja yang ada di Jawa Timur, sebenarnya mampu menyerap 95 persen warga yang menganggur. Namun, karena keterbatasan kemampuan dan ketrampilan, kesempatan kerja yang tersedia tidak bisa dimanfaatkan.

Ketua Komisi Kesejahteraan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur Achmad Iskandar mengatakan, selain masalah pendidikan, problem mendasar pencari kerja adalah minimnya informasi kesempatan kerja yang bisa diakses para pencari kerja. "Informasi kerja hanya di kota, ini yang membuat masyarakat pedesaan beramai-ramai ke kota," kata politisi dari Partai Demokrat itu.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memiliki website tentang informasi yang dibutuhkan para pencari kerja, yakni www.infokerja-jatim.com. Namun, karena masih banyak masyarakat yang belum melek internet, informasi melalui website itu hanya mampu dijangkau kalangan terbatas.

Komisi kesejahteraan terus mendorong adanya kerjasama antara pemerintah dengan lembaga-lembaga pendidikan serta lembaga-lambaga pelatihan kerja. "Kalau bisa informasi kerja juga harus bekerja sama dengan perangkat desa," ucapnyanya. ROHMAN TAUFIQ.


Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

7 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

10 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

29 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

30 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

35 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

38 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

43 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

14 Februari 2024

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

Partai Bharatiya Janata mengatakan Narendra Modi dapat memprioritaskan reformasi ketenagakerjaan jika ia menang pemilu pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya

9 Februari 2024

UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya

UGM menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih penghargaan Paritrana Award dari Kemenko PMK dan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

5 Februari 2024

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

"Pemerintah tak mampu bekerja sendiri memberikan perlindungan terhadap PMI baik dari hulu ke hilir," kata Maizidah Salas aktivis PMI usai debat capres

Baca Selengkapnya