Kaukus Papua Kecam Pembakaran Rumah dan Gereja di Puncak Jaya

Reporter

Editor

Jumat, 22 Oktober 2010 10:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kaukus Parlemen Papua di DPR RI mengecam pembakaran puluhan rumah dan Gereja di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Pembakaran yang diduga dilakukan oleh aparat terjadi sepanjang Juni hingga Oktober 201


“Kami mengecam pembakaran itu, kami pasti akan menyelidikinya. Ini sepertinya ada sesuatu disana,” kata Agustina Basik Basik, Anggota Kaukus Parlemen Papua DPR RI, Jumat (22/10).

Agustina menyayangkan pembakaran itu bertepatan dengan beredarnya video penyiksaan sejumlah warga di Puncak Jaya. Video yang beredar luas di internet itu menunjukan warga disiksa dengan keji dan tanpa perikemanusiaan. “Sesungguhnya ini adalah perbuatan yang harus diperangi, kita menolak cara-cara keji seperti ini,” ujarnya.

Agustina yakin ada begitu banyak penyiksaan terhadap warga Papua dilakukan aparat sebelum video tersebut beredar. “Saya tahu ini dilakukan oleh siapa, mereka telah mengkambinghitamkan orang lain.”

KPP DPR RI akan meninjau lokasi pembakaran dan mendesak kepolisian mengungkap kasus ini. “Saya tidak yakin ini dilakukan oleh TNI, mereka sekarang itu sudah makin terbuka dan dewasa.”

Sebelumnya Dewan Adat Papua melaporkan telah terjadi pembakaran rumah maupun gereja di Kampung Bigiragi, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya. Pembakaran terakhir terjadi 11 Oktober 2010 lalu.

Dalam laporannya, DAP menyebutkan 17 warga kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta bendanya ludes dilalap api. Sebanyak kurang lebih 250 kitab suci juga turut dibakar oknum anggota Brimob Puncak Jaya. “Ada bukti dari pembakaran itu, kami minta hal ini segera diusut,” kata Forkorus Yoboisembut, Ketua DAP.

JERRY OMONA

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

13 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

29 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

35 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya