Bupati Bandung Dapat Rapor Merah

Reporter

Editor

Kamis, 21 Oktober 2010 19:10 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Pusat Sumber Daya Komunitas (PSDK) Kabupaten Bandung memberikan rapor merah kepada Bupati Bandung, Obar Sobarna. Mereka menilai selama masa kepemimpinannya sejak 2005-2010, Obar belum dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Kabupaten Bandung.

Menurut Sekretaris Jendral PSDK, Dadan Ramdhan, penilaian itu didasarkan pada beberapa aspek, seperti tata kelola pemerintahan, indeks pembangunan manusia, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pengelolaan APBD, bencana dan otonomi desa.

“Kami melakukan pengelolaan data sekunder dari RPMJD 2005-2010, data BPS 2008, dokumen APBD 2005-2010 dan observasi lapangan. Hasilnya kami berikan nilai rata-rata 4,” kata Dadan kepada wartawan di kantor PSDK, Kamis (21/10).

Dadan mengatakan, pemerintah Kabupaten Bandung masih sangat tertutup dalam rencana pembangunan dan masih menganggap dokumen anggaran sebagai sesuatu yang rahasia sehingga warga tidak banyak dilibatkan. Selain itu, kebijakan peningkatan kapasitas keuangan daerah pun tidak dilakukan dengan optimal,

”PAD Kabupaten Bandung masih dibawah 10 persen, belanja publik masih lebih kecil daripada belanja pegawai dan dan SILPA pun masih diatas 10 persen. Ini menunjukan buruknya kinerja pemerintahan Kabupaten Bandung,” katanya.

Sementara itu, peneliti dari perkumpulan inisiatif Kabupaten Bandung, Heri Ferdian mengatakan, dari total APBD Kabupaten Bandung pada 2010 yang mencapai Rp. 2,01 triliun, sebanyak Rp. 344 miliar tidak terserap kepada masyarakat, “itu disebabkan karena selalu telatnya pengesahan APBD,” kata Heri.

Selain itu, kata Heri, Belanja Daerah Kabupaten Bandung juga selalu mengalami defisit anggaran rata-rata 12 persen setiap tahunnya. “Anggaran belanja pegawai pemerintah Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan anggaran belanja untuk publik. Padahal publik yang sangat membutuhkan,” ujarnya.

Rapor ini, diharapkan dapat menjadi acuan DPRD Kabupaten Bandung dalam penilaian Laporan Pertanggung Jawaban Bupati. Selian itu, rapor ini juga diharapkan dapat menjadi cambuk untuk Bupati pada periode selanjutnya, yang akan dipilih pada 31 Oktober mendatang agar lebih mementingkan pembangunan untuk menyejahterakan masyarakat Kabupaten Bandung.

“Kami juga berharap agar masyarakat mengawal kinerja pemerintahan bupati pada periode mendatang, agar jelas anggaran yang digunakannya,” kata Dadan.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Terapis pun Bisa Alami Fomo. Ini yang Mereka Lakukan dan Bisa Ditiru

5 menit lalu

Terapis pun Bisa Alami Fomo. Ini yang Mereka Lakukan dan Bisa Ditiru

Siapa pun bisa mengalami FOMO, bahkan terapis yang biasa memberi nasihat soal psikologis pun bisa mengalami. Berikut cara mereka mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Mengecam Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

5 menit lalu

Uni Eropa Mengecam Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

Uni Eropa mengungkap 31 dari total 36 rumah sakit di Gaza rusak atau hancur sejak serangan 7 Oktober 2023

Baca Selengkapnya

Posko Relawan Pendukung Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Disuplai Tiang Bambu dari Mobil Polisi

6 menit lalu

Posko Relawan Pendukung Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Disuplai Tiang Bambu dari Mobil Polisi

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi bakal maju di Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Andika Hazrumy Paparkan Visi Misi Jadi Balonpub di FISIP Untirta

6 menit lalu

Andika Hazrumy Paparkan Visi Misi Jadi Balonpub di FISIP Untirta

Bakal calon Bupati Serang, Andika Hazrumy memaparkan visi-misi di hadapan civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta, Selasa, 2024.

Baca Selengkapnya

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

10 menit lalu

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

Banjir tetap mungkin terjadi di IKN tapi ...

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Komnas HAM Usut Pembubaran People's Water Forum 2024 di Bali

12 menit lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Komnas HAM Usut Pembubaran People's Water Forum 2024 di Bali

Koalisi Masyarakat Sipil meminta Komnas HAM mengusut peristiwa pembubaran People's Water Forum oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) di Denpasar, Bali pada Senin, 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

5 Produser Indonesia Ramaikan Festival Film Cannes 2024

15 menit lalu

5 Produser Indonesia Ramaikan Festival Film Cannes 2024

5 produser Indonesia masuk dalam Producers Under the Spotlight di Program Producers Network March du Film Festival Film Cannes 2024.

Baca Selengkapnya

Arne Slot Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool, Simak 5 Fakta Sang Pelatih Baru

18 menit lalu

Arne Slot Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool, Simak 5 Fakta Sang Pelatih Baru

Simak 5 fakta Arne Slot yang jadi pengganti Jurgen Klopp sebagai pelatih kepala Liverpool.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU: Ikhtiar PPP Capai Ambang Batas Parlemen Lewat MK Tidak Tercapai

20 menit lalu

Ketua KPU: Ikhtiar PPP Capai Ambang Batas Parlemen Lewat MK Tidak Tercapai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menanggapi soal hampir semua permohonan PPP ke MK kandas dalam putusan dismissal.

Baca Selengkapnya

PPP Gugat Sengketa Pileg DPR di Lampung, MK Putuskan Tidak Diterima

20 menit lalu

PPP Gugat Sengketa Pileg DPR di Lampung, MK Putuskan Tidak Diterima

Majelis hakim konstitusi menilai ada ketidakjelasan dalam permohonan PPP.

Baca Selengkapnya