Tanggul Penahan Lumpur Lapindo Diperkuat Bronjong  

Reporter

Editor

Selasa, 12 Oktober 2010 11:45 WIB

TEMPO/Fully Syafi.
TEMPO Interaktif, Sidoarjo -Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo memperkuat tanggul penampung lumpur Lapindo. Seluruh badan tanggul diperkuat dengan bronjong atau anyaman kawat berisi batu kali untuk menahan tanggul lumpur.

Tanggul diperkuat lantaran volume lumpur terus meningkat, serta rawan bobol saat musim penghujan. "Air hujan memenuhi kolam penampungan, tanggul harus diperkuat," kata Kepala Kelompok Kerja pelaksana infrastruktur BPLS, Soegiarto, Selasa (12/10).

Direncanakan, bronjong di pasang dua lapis setinggi empat meter di sekeliling tanggul, mulai Kedungbendo, Siring, Jatirejo, dan Renokenongo. Diperkirakan pemasangan bronjong di sepanjang tanggul selesai Desember mendatang.

Pemasangan bronjong berperan menahan tanggul lantaran terjadi penurunan permukaan tanah di tanggul yang menyebabkan tanggul retak. Setelah dipasang bronjong, diharapkan retakan dan ancaman tanggul ambrol berkurang. Selain itu, juga di sekitar tanggul dilapisi geotekstil untuk meredam gerakan permukaan tanah.

Penumpang kereta api penataran yang melintas di pinggir tanggul mengaku khawatir, sebab lintasan kereta hanya berjarak 10 meter dari tanggul penahan lumpur.

Mereka mengaku takut, terutama saat musim hujan lantaran urukan pasir dan batu tanggul sangat tinggi dan rawan ambruk. "Tanggul harus diperkuat, bahaya jika kereta melintas," ujar penumpang kereta Abdul Rahman.

Hingga kini semburan gelembung berupa gas metana bercampur air dan lumpur masih bermunculan di sepanjang tepi jalan raya Porong. Gelembung keluar melalui retakan tanah yang banyak ditemukan disepanjang jalan raya Porong.

Juru bicara BPLS, Ahmad Khusaeri mengatakan, gelembung bermunculan lantaran saat gelembung aktif yang terjebak di bawah permukaan tanah saat musim hujan keluar ke permukaan.

"Gelembung aktif keluar saat musim hujan," tuturnya. Menurutnya, pergerakan tanah terjadi di sepanjang pusat semburan termasuk jalan raya Porong. Selama ini terjadi amblasan sekitar 90 sentimeter terjadi selama setahun terakhir.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Banjir di Sangatta, Jatam Minta Izin PT Kaltim Prima Coal Dievaluasi

22 Maret 2022

Banjir di Sangatta, Jatam Minta Izin PT Kaltim Prima Coal Dievaluasi

Jatam Kalimantan Timur menduga banjir yang di Sangatta tak terlepas dari pertambangan PT Kaltim Prima Coal. Mereka mendesak izin tambang dievaluasi.

Baca Selengkapnya

Laba Bumi Resources Naik jadi USD 243,3 Juta Terpicu Lonjakan Harga Batu Bara

14 Desember 2021

Laba Bumi Resources Naik jadi USD 243,3 Juta Terpicu Lonjakan Harga Batu Bara

Hingga akhir kuartal ketiga tahun ini PT Bumi Resources Tbk. membukukan kinerja keuangan yang positif terimbas lonjakan harga batu bara.

Baca Selengkapnya

2 Unit Usaha Bumi Resources Sumbang PNBP Rp 9 T dari Sektor Minerba

31 Mei 2021

2 Unit Usaha Bumi Resources Sumbang PNBP Rp 9 T dari Sektor Minerba

Dua unit usaha PT Bumi Resources (BUMI) yaitu PT Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia menyumbang royalti PNBP pada 2020 Rp 9 triliun.

Baca Selengkapnya

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

29 Mei 2014

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.

Baca Selengkapnya

Harga Batu Bara Anjlok, Gaji Karyawan Melorot

31 Mei 2013

Harga Batu Bara Anjlok, Gaji Karyawan Melorot

Gaji karyawan tambang turun 9 - 20 persen. Spesialisasi Metalurgist dengan pengalaman kerja 5 tahun, mendapat upah minimal Rp 20-30 juta.

Baca Selengkapnya

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

14 Desember 2012

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.

Baca Selengkapnya

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

29 November 2012

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

23 November 2012

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Bakrieland Akan Divestasikan Aset Perusahaan  

19 November 2012

Bakrieland Akan Divestasikan Aset Perusahaan  

Seluruh proses divestasi Bakrieland diharapkan bisa selesai akhir 2012 ini.

Baca Selengkapnya