Penambang Liar Rambah Kawasan Suaka Margasatwa Nantu  

Reporter

Editor

Sabtu, 9 Oktober 2010 13:27 WIB

Penambang emas tradisional. TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO Interaktif, Gorontalo - Kelestarian kawasan hutan Suaka Margasatwa Nantu di Gorontalo kian terancam. Pasalnya, di hutan yang memiliki keanekragaman hayati tersebut kini mulai hadir penambang liar yang mencari emas.

Menurut Jemmy Kumolontang, salah seorang staf di camp Suaka Margasatwa Nantu, penambang liar tersebut datang berkelompok dan jumlah mereka mencapai ratusan orang. ” Mereka melakukan aktivitas penambangan mencari emas di dalam kawasan hutan,” ujar Jemy kepada Tempo, Sabtu (9/10).

Jemy menceritakan, para penambang emas itu biasanya menggunakan alat penyemprot seperti pompa air dari pipa Alkon, dengan mengambil air dari sungai-sungai terdekat. Mereka lalu menyemprotkannya ke bukit atau tanah yang dianggap memiliki kandungan emas. ” Kemudian air atau semprotan pipa Alkon itu jatuh ke sungai dan mencemarinya,” kata Jemi.

Agus Njou, salah seorang warga di desa Mohiolo, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, yang berbatasan dengan kawsan hutan Nantu, mengungkapkan penambang liar di daerah itu mulai ada sejak tahun 1997. Namun aktivitas pertambangan mulai marak sekitar 2007.

”Kalau dulu mereka hanya biasa mendulang dengan cara tradisional, tapi sekarang sudah menggunakan mesin tromol dan alat semprot dari pipa Alkon,” kata Agus yang berprofesi sebagai operator perahu di sungai Nantu itu.

Ia mengungkapkan para penambang datang dengan cara berkelompok. Dalam satu kelompok, jumlah mereka mencapai 30 orang dan menggunakan lima mesin tromol.
” Aktivitas penambang sudah masuk ke kawasan suaka margasatwa Nantu,” kata Agus.

Bahkan, menurut Agus, akibat penambangan liar itu, ia pernah menemukan ikan dan udang yang berada di Sungai Paguyaman dan Sungai Nantu banyak yang mati.
” Hingga saat ini masih banyak penambang liar,” katanya.

Lynn Clayton, Doktor Eko-Biologi Babi Rusa dari Oxford University, Inggris, yang menghabiskan waktunya sekitar 21 tahun di Suaka Margasatwa Nantu, mengungkapkan, pihaknya telah beberapa kali bersama anggota Brimob dari kepolisian daerah Gorontalo melakukan razia penambang liar. Namun tetap saja tidak ada efek jera.

” Mereka (penambang liar) sepertinya tidak pernah jera. Tetap saja hingga saat ini masih melakukan aktivitas penambangan,” ungkap Lynn.

Lynn mengungkapkan Hutan Nantu merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Paguyaman yang merupakan sungai terpenting di wilayah Gorontalo. Sungai tersebut kini sudah tercemar akibat penambangan liar tersebut.

”Saat lebaran Idul Fitri kemarin, saya lihat sungainya mulai jernih. Tapi sekarang kembali keruh dan warnanya kecokelatan. Sebab, para penambang liar mulai beraksi,” ungkapnya.

Suaka Margasatwa Nantu merupakan kawasan hutan seluas 32.000 hektare yang menjadi kekayaan dunia. Di kawasan ini merupakan bagian dari bio-geografi Wallacea yang kaya keanekaragamanhayatinya.

Nantu merupakan zona transisi dan campuran antara fauna Asia dan Australia. Di rimba ini hidup secara baik satwa yang tidak ada di bagian dunia lain seperti anoa (Bubalus Depressicornis), babi rusa (Babyroussa babbyrussa), monyet Sulawesi (Macaca Heckii), tarsius (Tarsius Spectrum), dan babi hutan (Sus Celebensis).

Di hutan ini juga hidup 90 spesies burung, yang 35 jenis diantaranya adalah endemik. Hutan ini juga menjadi penyangga bagi kesetersediaan air bagi puluhan ribu masyarakat yang mendiami daerah di bawahnya.

CHRISTOPEL PAINO

Berita terkait

5 Penambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Tewas Setelah Tertimbun Longsor

25 Februari 2021

5 Penambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Tewas Setelah Tertimbun Longsor

Puluhan penambang emas ilegal di Dusun Sinaa, Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dilaporkan tertimbun longsor

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Kumpulkan Menteri, Bahas Soal Tambang Ilegal

17 Februari 2020

Ma'ruf Amin Kumpulkan Menteri, Bahas Soal Tambang Ilegal

Wapres Ma'ruf Amin mengumpulkan para menteri membahas soal tambang ilegal.

Baca Selengkapnya

Penambang Emas Kabupaten Yahukimo Dibunuh, Polisi Terjunkan Tim

3 September 2019

Penambang Emas Kabupaten Yahukimo Dibunuh, Polisi Terjunkan Tim

Menurut polisi, lokasi pendulangan emas itu jauh dari Ibu Kota Kabupaten Yahukimo.

Baca Selengkapnya

Gunung Pongkor Longsor, 5 Penambang Emas Tewas

13 Mei 2019

Gunung Pongkor Longsor, 5 Penambang Emas Tewas

Gunung Pongkor di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor longsor pada Ahad, 12 Mei 2019 dini hari.

Baca Selengkapnya

Empat Penambang Liar Tewas di Lubang Galian Emas di Bogor

18 Maret 2019

Empat Penambang Liar Tewas di Lubang Galian Emas di Bogor

Empat penambang liar yang biasa disebut dengan istilah gurandil itu ditemukan tewas di dasar lubang galian emas.

Baca Selengkapnya

Bertahan dari Emas, Venezuela Gunakan Penambang Liar

13 Februari 2019

Bertahan dari Emas, Venezuela Gunakan Penambang Liar

Sistem finansial yang menyokong ekonomi Venezuela selama beberapa tahun bukanlah dari pasar saham tetapi melalui penambangan emas primitif.

Baca Selengkapnya

Kapolri Sarankan Pendulang Emas Liar Tak Kembali ke Tembagapura

20 November 2017

Kapolri Sarankan Pendulang Emas Liar Tak Kembali ke Tembagapura

Tito Karnavian mengimbau warga yang sudah bebas sebaiknya tidak usah kembali ke Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Penambang Emas Gunakan Merkuri, KLHK Jelaskan Bahayanya

9 Oktober 2017

Penambang Emas Gunakan Merkuri, KLHK Jelaskan Bahayanya

Kementerian Lingkungan Hidup mencatat ada 850 titik penambangan emas skala kecil (PESK) yang tersebar di 197 kabupaten/kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penambang Emas Ilegal di Poso Tewas saat Tertimbun Longsor

16 September 2017

Penambang Emas Ilegal di Poso Tewas saat Tertimbun Longsor

Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa.

Baca Selengkapnya

20 Jam Tertimbun di Lubang Inul, 13 Penambang Emas Diselamatkan

14 April 2017

20 Jam Tertimbun di Lubang Inul, 13 Penambang Emas Diselamatkan

Selama lebih dari 20 jam tertimbun dalam lubang tambang emas di Minahasa utara, akhirnya 13 penambang asal Jawa Barat, berhasil diselamatkan tim SAR.

Baca Selengkapnya