Administrasi Kependudukan di Indonesia Terburuk di Dunia

Reporter

Editor

Rabu, 5 November 2003 16:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia masuk kategori 19 negara yang dianggap paling buruk di dunia dalam pencatatan kelahiran. Sebab, setiap tahun, ada 1,5 juta bayi yang lahir di negeri ini tanpa dicatatkan kelahirannya. Demikian disampaikan Nono Sumarsono dari UNICEF, dalam jumpa pers bersama GTZ (Lembaga Pemerintah Jerman untuk Bantuan Teknis), dan Konsorsium Pencatatan Sipil, di kantor UNICEF, Rabu (28/8). “Itu artinya, dalam satu dekade akan ada 15 juta anak Indonesia yang tidak mempunyai kepastian hukum, dan tanpa status kewarganegaraan (stateless). Jumlah ini hampir sama dengan populasi di Belanda,” kata Nono, sembari menyebut Indonesia membiarkan mereka lahir tidak diakui, dan langsung dibebani hutang US$ 25/anak. Dijelaskan, banyaknya bayi yang tak dicatatkan terjadi karena hingga saat ini pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan kurang memadai. Belum lagi dengan diberlakukannya desentralisasi. Kebijakan itu telah menjadikan pencatatan administrasi sebagai sumber pendapatan asli daerah sehingga menyulitkan warga yang berekonomi lemah. Kendala lain, menurut Nono, peraturan yang ada sekarang adalah warisan kolonial, yakni peraturan staatsblad tahun 1849. Dalam peraturan lama tersebut dituliskan penggolongan berdasarkan pribumi atau warga keturunan dan agama yang bisa menimbulkan diskriminasi. Masalah nyata yang sering timbul, sekadar contoh, adalah pernikahan beda agama atau berbeda kewarganegaraan. Selain pernikahannya sulit untuk mendapatkan akta nikah, “Ketika melahirkan anak, akta kelahirannya juga sulit diperoleh!” kata Nono. Mengenai pencatatan kelahiran, lanjutnya, hampir di semua kabupaten/kota di Indonesia menetapkan biaya administrasi yang lumayan besar, yakni Rp.10.000-200.000. Bagi mereka yang berekonomi lemah, biaya itu terasa memberatkan. Cuma, sekarang sudah ada 2 tempat yang mulai menggalakan pembuatan akta kelahiran secara gratis untuk usia 0 sampai 6 tahun, yaitu di kota Makassar dan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sementara itu, Ernst Heinrich Zehrfeld dari GTZ, dengan bahasa Indonesia yang fasih menyoroti perlunya satu sistem nasional untuk administrasi kependudukan. Ia mengaitkan masalah itu dengan otonomi daerah yang telah dijalankan sejak bulan Januari 2001. Namun, kebijakan itu belum ditindaklanjuti dengan penetapan standar pelayanan minimum dalam bidang administrasi kependudukan yang memastikan pelaksanaan pelayanan publik yang memadai. Padahal, jika program itu berjalan, pihaknya akan membantu dalam bentuk grant dan bantuan teknis. (Imas Nurhayati—Tempo News Room)

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 menit lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

6 Hal yang Dilakukan untuk Tekan Angka Kematian Jamaah Haji

28 menit lalu

6 Hal yang Dilakukan untuk Tekan Angka Kematian Jamaah Haji

Ada beragam upaya yang dicoba lakukan pemerintah untuk menekan angka kematian haji.

Baca Selengkapnya

Begini Komentar Phil Foden setelah Cetak Brace untuk Memastikan Manchester City Menjuara Liga Inggris 2023-2024

37 menit lalu

Begini Komentar Phil Foden setelah Cetak Brace untuk Memastikan Manchester City Menjuara Liga Inggris 2023-2024

Phil Foden menjadi pahlawan saat Manchester City memenangi gelar Liga Inggris. Ia memborong dua gol untuk mengantar timnya menang atas West Ham.

Baca Selengkapnya

Daftar Juara Liga Inggris setelah Manchester City Menjadi Kampiun Musim 2023-2024

55 menit lalu

Daftar Juara Liga Inggris setelah Manchester City Menjadi Kampiun Musim 2023-2024

Manchester City berhasil menjuarai Liga Inggris 2023-2024 setelah mengalahkan West Ham United dengan skor 3-1 pada pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Kenakan Endek Saat Uji Coba Starlink di Bali

1 jam lalu

Elon Musk Kenakan Endek Saat Uji Coba Starlink di Bali

Elon Musk terlihat mengenakan kain endek, kain khas Bali. Endek dalam kemeja lengan panjang yang dikenakan Elon Musk berwarna hijau.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris Pekan Terakhir: Manchester City Menjadi Juara setelah Kalahkan West Ham

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris Pekan Terakhir: Manchester City Menjadi Juara setelah Kalahkan West Ham

Manchester City berhasil menjuarai Liga Inggris 2023-2024 setelah mengalahkan West Ham United dalam laga terakhirnya.

Baca Selengkapnya

Profil Meghan Markle, Istri Pangeran Harry

1 jam lalu

Profil Meghan Markle, Istri Pangeran Harry

Sebelum menikah dengan Pangeran Harry, Meghan Markle menikah dengan aktor dan produser Trevor Engelson. keduanya menikah 2011 dan bercerai 2014.

Baca Selengkapnya

Cerita Siswa SD Banyuwangi Bertemu dan Jawab Soal Integral dari Elon Musk

1 jam lalu

Cerita Siswa SD Banyuwangi Bertemu dan Jawab Soal Integral dari Elon Musk

Felicia Dahayu, siswi kelas V SDN 1 Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, bertemu miliuner Elon Musk di sela World Water Forum ke-10, di Bali.

Baca Selengkapnya

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

1 jam lalu

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

Konservasi Indonesia (KI), Conservation International (CI), Kura-Kura Bali, dan MAPCLUB meresmikan program BIRU.

Baca Selengkapnya

Ada Nuansa Bali, Ini Makna Gaun Putri Marino di Cannes Film Festival 2024

1 jam lalu

Ada Nuansa Bali, Ini Makna Gaun Putri Marino di Cannes Film Festival 2024

Aktris Putri Marino tampil cerah dengan gaun merah menyala di Cannes Film Festival 2024.

Baca Selengkapnya