PDIP Desak Pemerintah Batalkan Data BPS Soal Kemiskinan  

Reporter

Editor

Jumat, 30 Juli 2010 18:38 WIB

Sejumlah warga penghuni kolong jembatan di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Fraksi PDI Perjuangan mendesak pemerintah membatalkan data kemiskinan versi Badan Pusat Statistik yang menyatakan jumlah orang miskin di Indonesia berkurang sebanyak 1,51 juta orang atau menurun sebanyak 2,4 persen.

Data sampai Maret 2010 versi BPS penduduk miskin saat ini menjadi 31,5 juta jiwa dari total penduduk Indonesia, dari sebelumnya di Maret 2009 sebanyak 32, 53 juta.

"Akibat survei BPS ini jumlah rakyat miskin di daerah yang sebelumnya mendapat pelayanan gratis dengan Jaminan Kesehatan Daerah kemudian ditolak Rumah Sakit," kata Ketua Komisi Kesehatan dari fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning.

Menurut politikus yang akrab disapa Mbak Ning, dengan data BPS tersebut, keluarga miskin yang tadinya memiliki Jamkesda dan sebelumnya dilayani Rumah Sakit bisa saja ditolak dengan alasan bukan lagi Keluarga Miskin. "Padahal sekarang ini saja banyak pasien miskin yang didiskriminasi karena dianggap gratis. Padahal itu kan sudah dibayari oleh negara," ujarnya.

Ning menyatakan, penyebab penurunan jumlah keluarga miskin karena indikator yang digunakan tidak sesuai. Standarisasi indikator miskin yang digunakan jauh berkurang dari sebelumnya. "Ketika standarisasi miskinnya dari indikator-indikator seperti itu, terang saja Keluarga Miskin berkurang," kata Ning.

Advertising
Advertising

Anggota fraksi PDI Perjuangan lainnya, Karoline Margret Natasa menambahkan, pemerintah tidak boleh hanya memikirkan mekanisme pendanaannya saja. "Tetapi juga harus memikirkan mekanisme pengawasannya," kata dia. "Seperti Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial lambat prosesnya sebenarnya siapa yang diuntungkan?"

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Panel Modul Konsumsi 2010 yang dilakukan BPS menggunakan sampel yang diolah 68.000 rumah tangga. Untuk bisa dikategorikan miskin, sebuah keluarga harus memenuhi 9 dari 14 kategori miskin.

Ke14 kategori ini adalah lantai rumah dari tanah, luas rumah kurang dari 8 meter persegi per orang, dinding rumah bambu, tidak punya MCK, tidak punya listrik, air minum dari sungai, memasak dengan kayu bakar, makan daging sekali seminggu, beli pakaian baru setahun sekali, makan satu atau dua kali sehari, tidak mampu bayar berobat di Puskesamas, pendapatan kurang dari 600 ribu per bulan, pendidikan hanya SD dan tidak punya barang yang dijual di atas Rp 500 ribu.

Selain meminta pembatalan data kemiskinan versi BPS, PDI Perjuangan mendesak pemerintah menjamin rakyat yang sudah memiliki Jamkesmas dan Jamkesda agar tetap dilayani dengan baik. Juga meminta BPS untuk mendata ulang dan menvalidasi standar sensus kemiskinan berbasiskan Standar Miskin Riil.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

9 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

16 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

31 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

31 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

41 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

5 Maret 2024

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

5 Maret 2024

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

1 Maret 2024

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.

Baca Selengkapnya