Komputer Khusus untuk Guru Sekolah Anak Cacat  

Reporter

Editor

Kamis, 29 Juli 2010 19:56 WIB

Penyandang tuna netra menggunakan komputer. TEMPO/ Budi Purwanto

TEMPO Interaktif, Makassar - Agar pembelajaran kepada anak lebih cepat dan mudah dimengerti khususnya anak-anak penyandang cacat, IBM (International Business Machines) memberi bantuan 15 unit komputer kepada sekolah luar biasa di Sulawesi Selatan. Komputer ini dilengkapi aplikasi untuk bahan ajaran matematika, sains, musik, mengenal waktu dan tempat, serta kesusastraan yang dikemas khusus.

Bantuan tersebut merupakan kerja sama IBM dan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan melalui program KidSmart Early Learning Program. Bantuan diberikan kepada 11 Sekolah Luar Biasa, dan 4 sekolah biasa di Makassar.

"Komputer ini di dalamnya terdapat aplikasi khusus yang dikemas lebih menarik dengan gambar serta musik," kata Hartini Harris, Country Manager Marketing IBM Indonesia. Kamis (29/7).

Dia mengatakan pihaknya akan memberikan aplikasi asli program secara gratis kepada setiap sekolah. "Selama komputer yang di sekolah digunakan untuk pendidikan siswa, kami akan memberikan softwarenya," katanya disela-sela memberikan pelatihan menggunakan aplikasi kepada guru-guru di Sekolah Luar Biasa Negeri Makassar.

Selain bantuan komputer, diberikan juga pelatihan teknologi kepada gurunya. Setiap sekolah mengirim tiga perwakilan guru mengikuti pelatihan yang berakhir besok.

"Agar guru dapat mengetahui bagaimana cara menjelaskan penggunaan komputer tersebut dan mentransfernya kepada murid-muridnya,” ucap Hartini, kemarin.

Menurut Samino, Direktur Pelaksana Harian Pendidikan Sekolah Luar Biasa Dinas Pendidikan Nasional, hingga 2010 terdapat seratus ribu anak di Indonesia dengan kebutuhan khusus. Pada 2009, setiap anak diberikan bantuan Rp 600 ribu per tahunnya.

Advertising
Advertising

"Tahun ini, kami masih menunggu peretujuan dari APBN Perubahan untuk penambahan Rp 120 ribu setiap anaknya. Jika ini diterima, setiap anak menerima Rp 720 ribu per tahun untuk siswa SLB,” kata Samino, kemarin.

Lain halnya dengan penderita autis, katanya, menerima dana lebih besar di 2010 yakni Rp 2,5 juta per siswa dari sepuluh ribu siswa berkebutuhan khusus. "Mereka mendapatkan lebih besar karena keperluan belajar mereka jauh lebih mahal. Selain banyak menjalani terapi dan biaya pendidikannya juga lebih mahal," ucap Samino.

Ada tiga daerah yang juga mendapatkan bantuan komputer untuk sekolah serupa yaitu Semarang, Batam, dan Pekanbaru. Setiap daerah mendapatkan 15 unit komputer.

Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Abdul Djabbar mengatakan, pihaknya sangat mendukung bantuan dan pelatihan tersebut. "Kami mencanangkannya di 2011 untuk 100 sekolah termasuk SLB,” katanya.

Dia mengatakan, di wilyah Makassar siswa berkebutuhan khusus yang mendapatkan pendidikan sekitar 3.137 orang.


KAMILIA

SLB

Berita terkait

Program Kemendikbudristek Pendidikan Inklusif Diterapkan dalam Sistem Pembelajaran, Begini Alasannya

28 hari lalu

Program Kemendikbudristek Pendidikan Inklusif Diterapkan dalam Sistem Pembelajaran, Begini Alasannya

Kemendikbudristek merilis program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif. Lantas, apa urgensi penerapan sistem pendidikan inklusif ini?

Baca Selengkapnya

Melihat Ragam Karya Siswa SLB di Hari Disabilitas Internasional, Dari Lukisan Hingga Kriya Kayu

13 Desember 2023

Melihat Ragam Karya Siswa SLB di Hari Disabilitas Internasional, Dari Lukisan Hingga Kriya Kayu

Peserta Pameran Karya Hari Disabilitas Internasional 2023 ini berasal dari 8 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan 9 SLB di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah

Baca Selengkapnya

3 Siswa Berkebutuhan Khusus Raih Medali Emas dan Perak di Ajang Internasional

31 Juli 2023

3 Siswa Berkebutuhan Khusus Raih Medali Emas dan Perak di Ajang Internasional

Tiga Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) meraih medali di ajang The 13th Salon Culinaire 2023 pada 25 - 28 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Nur Azizah, Difabel Atlet Senam Ritmik Peraih Medali Emas di Special Olympics World Games Berlin 2023

21 Juni 2023

Profil Nur Azizah, Difabel Atlet Senam Ritmik Peraih Medali Emas di Special Olympics World Games Berlin 2023

Special Olympics World Games Berlin merupakan kejuaraan olahraga bagi difabel. Atlet senam ritmik Nur Azizah di meraih medali emas di sana.

Baca Selengkapnya

Cerita Siswa Berkebutuhan Khusus di Yogyakarta Menang Kompetisi Komputasi Awan

16 Februari 2023

Cerita Siswa Berkebutuhan Khusus di Yogyakarta Menang Kompetisi Komputasi Awan

Sejumlah siswa berkebutuhan khusus berhasil menyabet Juara 1 dalam ajang Cloud Computing Club Competition (C4) 2023.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sekolah Inklusif, Sekolah Alternatif Anak Berkebutuhan Khusus

5 Januari 2023

Mengenal Sekolah Inklusif, Sekolah Alternatif Anak Berkebutuhan Khusus

Selain sekolah luar biasa (SLB), sekolah inklusif menjadi alternatif pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus untuk menempuh pendidikan.

Baca Selengkapnya

Hari Guru Nasional 2022, Kisah Suka Duka Guru di SLB Sri Mujinab Pekanbaru

25 November 2022

Hari Guru Nasional 2022, Kisah Suka Duka Guru di SLB Sri Mujinab Pekanbaru

Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November. ini kisah suka duka para guru di SLB Sri Mujinab Pekanbaru, Riau.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bisindo dan Sibi, 2 Bahasa Isyarat yang Digunakan di Indonesia

18 Agustus 2022

Mengenal Bisindo dan Sibi, 2 Bahasa Isyarat yang Digunakan di Indonesia

Secara historis, Bisindo lahir dari komunikasi alamiah kelompok masyarakat Tuli di Indonesia, sedangkan Sibi merupakan bahasa isyarat yang dibuat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Siswa SLB Mandiri Putra Bikin Karya Seni untuk Suvenir Resmi ASEAN Para Games Solo

2 Agustus 2022

Siswa SLB Mandiri Putra Bikin Karya Seni untuk Suvenir Resmi ASEAN Para Games Solo

Karya seni para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Mandiri Putra, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi salah satu suvenir resmi ASEAN Para Games Solo.

Baca Selengkapnya