Polisi Diduga Tahu Tama Jadi Target Korban Penganiayaan  

Reporter

Editor

Rabu, 21 Juli 2010 18:44 WIB

Dari Kiri: Danang Widoyoko (ICW), Haris Azhar (Kontras) dan Nurkholis Hidayat (LBH) saat memberikan keterangan kepada wartawan hasil investigasi kasus Tama Satriya langkun dikantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta, Rabu (21/7). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyebut polisi sebenarnya telah mengetahui aktivis Indonesia Corruption Watch, Tama Satriya Langkun, berpotensi jadi korban penganiayaan.

Berdasarkan investigasi bersama LBH, Komite untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), dan Indonesia Corruption Watch, pada malam sebelum penganiayaan, seorang polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar bernama Suparmono sempat memperingatkan Tama soal kegelisahan polisi terhadap laporan ICW tentang rekening gendut.

“Jika ada yang terjadi hubungi saya,” kata Direktur LBH Jakarta Nurkholis Hidayat menirukan ucapan Suparmono, saat menyampaikan hasil investigasi kasus Tama di kantor Kontras, Jakarta, Rabu (21/7).

Menurut Nurkholis, Suparmono adalah anggota polisi dari Polda Metro Jaya, yang dikenalkan Hendra, teman kuliah Tama di Universitas Jayabaya, pada 5 Juli, atau tiga hari sebelum penganiayaan.

Suparmono, kata Nurkholis, memperingatkan Tama dengan menemuinya di kantor ICW di bilangan Kalibata, Jakarta. Sekitar pukul 21.00, perwira itu datang bersama Hendra, seseorang bernama Edi, dan seorang anak buahnya. Mereka bertamu ke ICW khusus bertemu Tama, sehingga tak ada satu pun aktivis ICW mendampingi.

Nurkholis melanjutkan, Suparmono menyampaikan bahwa laporan ICW soal rekening gendut menggelisahkan polisi di tingkat bawah. Kepada Tama, Suparmono juga menyampaikan bahwa polisi ingin menjalin hubungan baik dengan ICW. “AKBP S bahkan sempat menawari bantuan keamanan kepada Tama,” ujarnya.

Setelah tamunya pergi, Tama akhirnya berangkat ke Kemang, menyusul rekan-rekannya untuk menonton Piala Dunia 2010. Sepulang dari Kemang itulah Tama dianiaya di kawasan Duren Tiga oleh empat orang tak dikenal.

ANTON SEPTIAN

Berita terkait

Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

14 Agustus 2022

Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.

Baca Selengkapnya

Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

5 Juni 2022

Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..

Baca Selengkapnya

Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

28 Juli 2019

Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

Terkait kasus tilang elektronik yang berbuntut panjang, Ditlantas Polda Metro, Komisaris Muhammad Nasir, menyebut plat nomor palsu bisa dibedakan.

Baca Selengkapnya

Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

28 November 2013

Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

"Sudah dua minggu pelat nomor kosong."

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

4 Februari 2013

Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

Polisi sedang mendalami fakta dan dokumen.

Baca Selengkapnya

Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

3 Desember 2012

Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

Kasus yang ditelisik KPK ini merupakan proyek berbiaya Rp 700 miliar selama tahun anggaran 2009-2011.


Baca Selengkapnya

Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

30 November 2012

Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

Mereka harus menjalani eksekusi, yakni dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan untuk menjalani masa hukumannya.

Baca Selengkapnya

MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

28 November 2012

MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

DPRD menyambut baik putusan soal Agusrin dan berharap agar segera ada gubernur definitif di Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

28 November 2012

Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

Penggeledahan dilakukan di rumah Henny Susanti, rumah M. Arif. Taufiqurahman, dan rumah Anis A.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

28 November 2012

Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

Tersangka dianggap menyulitkan proses penyidikan dalam perkara kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Blok Cepu sebesar Rp 3,8 miliar.

Baca Selengkapnya