TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia berharap agar Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2001 tentang penyelesaian masalah Aceh dapat mempercepat normalisasi operasi PT. ExxonMobil Inc. Arun Aceh. Harapan tersebut disampaikan Menkopolsoskam Susilo Bambang Yudhoyono kepada wartawan sebelum acara Konferensi Indonesia Next Emerging From The Crisis, di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis (19/4) pagi.

“Mudah-mudahan dengan policy-policy baru untuk Aceh ini dapat mempercepat normalisasi operasi ExxonMobil,” kata Menteri. Mengenai kapan pabrik LNG yang sejak 8 Maret tersebut menghentikan operasinya akan memulai kembali aktivitasnya, Susilo mengatakan, pemerintah mengharapkan ExxonMobil beroperasi sesegera mungkin. Meski Susilo mengakui pemerintah dan pihak ExxonMobil tidak memberikan tanggal pasti kapan perusahaan itu akan bekerja kembali. Tapi, "saya katakan kepada mereka agar segera beroperasi kembali seperti sediakala," ujar Susilo. Ia berharap dalam satu dua bulan ini ExxonMobil sudah berjalan.

Saat ditanya tentang pernyataan pihak Pertamina yang memastikan terjadinya krisis ekspor LNG jika awal Juni belum beroperasi, Menkopolsoskam menegaskan bahwa baik dari pihak Pertamina, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, TNI dan Polri terus bekerja untuk mempertahankan security of supply. “Dilihat dari kepentingan mempertahankan security of supply, saya tahu bahwa mereka terus bekerja. Jadi, mudah-mudahan dengan policy baru (Inpres nomor 4 thn. 2001) dapat dipercepat normalisasi dari ExxonMobil,” tegasnya.

Inpres nomor 4 tahun 2001 tentang penanganan Aceh itu diberlakukan tanggal 11 Maret 2001. Inpres tersebut berisi instruksi kepada Wapres, 14 menteri, Panglima TNI, Kepolisian, dan Kejaksaan Agung untuk segera menyelesaikan permasalahan Aceh secara komprehensif dan terpadu. (Siti Marwiyah)