Kisruh Berkepanjangan, Ketua STMIK Handayani Mundur  

Reporter

Editor

Jumat, 16 Juli 2010 13:55 WIB

Sejumlah mahasiswa STIMIK Handayani berunjuk rasa di pelataran parkir kampus, Makassar. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, Makassar - Kisruh yang membelit Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Handayani bertambah parah. Ketua perguruan tinggi swasta ini, Prof Aminuddin Salle menyatakan mundur dari jabatannya siang ini, meski belum mendapat persetujuan dari pihak yayasan.

"Saya berkesimpulan pengelola kampus tidak bisa sejalan dengan yayasan," kata Aminuddin, usai menggelar pertemuan dengan seluruh staf pengelola kampus, Jumat siang.

Dia mengatakan pertemuan itu sekaligus menjadi acara pamitan kepada semua staf pengelola kampus. Mantan kepala koordinator perguruan tinggi swasta Wilayah IX Sulawesi ini menjelaskan, masalah yang dihadapi kampus Handayani yaitu pembangunan kampus baru tak mampu dikabulkan oleh pihak yayasan. Sementara pihak BRI Makassar sudah menyampaikan keinginannya untuk menggunakan lokasi yang kini ditempati bangunan kampus.

"Tanah yang digunakan kampus milik BRI, kami diberi kesempatan setahun hingga Maret 2011 untuk mencari lahan yang lain untuk dibanguni kampus," kata dia.

Tetapi hingga saat ini, kata Aminuddin, belum ada upaya yang nyata dari yayasan untuk membangun kampus baru. "Lahan saja belum ada yang pasti, bagaimana mau membangun gedung kampus," ucapnya.

Mardin, mahasiswa semester delapan Jurusan Manajemen Informatika mengakui masih aktif mengikuti perkuliahan. "Yang kami khawatirkan, bagaimana nasib semua mahasiswa awal tahun depan, tidak punya kampus," kata Mardin.

Menurut dia, mahasiswa kecewa dengan yayasan yang membohongi mahasiswa dan masyarakat. "Akhir tahun lalu, yayasan melakukan peletakan batu pertama, kami lihat baru-baru ini batu pertama itu hilang, ternyata tanah itu bukan milik yayasan," katanya.


Wina Handayani, Ketua Yayasan Handayani saat dihubungi enggan berkomentar soal mundurnya Aminuddin sebagai ketua. Dia mengatakan yayasan masih mengupayakan pembangunan kampus baru.

Muchlis, Sekretaris Majelis Permusyawaratan Mahasiswa STMIK Handayani dijumpai di sekretariatnya menegaskan, tidak ada alasan bagi yayasan untuk lepas tangan terhadap nasib 1.200 mahasiswanya di empat jurusan.

"Kami semua dibohongi, akan ada kampus baru dibangun, ternyata tidak ada," katanya.

STMIK Handayani memiliki gedung berlantai dua berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo lorong 7. Kampus yang dibangun 14 tahun lalu itu, letaknya tepat di belakang gedung Dewan Suawesi Selatan. Untuk mengakses kampus dapat melalui lorong yang berada di samping gedung Keuangan Sulawesi Selatan dan Barat.

INDRA O Y

Advertising
Advertising

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

3 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

4 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

6 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

13 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

19 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

32 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

32 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

33 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

36 hari lalu

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

39 hari lalu

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.

Baca Selengkapnya