TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jendral Endrihartono Sutarto tidak akan terburu-buru menganggap Gerakan Aceh Merdeka tidak bisa berkompromi untuk menyatu dengan Indonesia. Seusai meresmikan Kodam Iskandar Muda di Banda Aceh, Selasa (5/2), Endriartono mengatakan, “Kita lihat lebih dahulu lah.” Ia mengatakan pihaknya masih ingin melihat lebih dahulu respon masyarakat maupun GAM setelah terbentuknya Kodam. Ia juga ingin melihat reaksi upaya dialog dalam waktu dekat ini. Endriartono mengatakan pembentukan ini bukan karena terpaksa untuk meredam GAM semata. Namun, kata dia, menjadi bagian dari upaya TNI untuk membantu Masyarakat Tanah Rencong keluar dari situasi kekerasan bersenjata, selama proses membenahi pembanguanan daerah setempat. ”Kalau diperhatikan untuk kepentingan masayarakat Aceh juga,” katanya. Tapi meski sudah membentuk Kodam, Endrihartono belum berani menjaminan keamanan terhadap masyarakat Aceh. Alasannya, kata dia, keamanan itu tetap ada ditangan masyarakat Serambi Mekkah sendiri. Selain itu juga tergantung dari takdir tuhan Yang Maha Kuasa khususnya dalam usaha menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi. Endrihartono mengingatkan untuk dapat memperoleh jaminan keamanan, masyarakat harus mampu bekerjasama dengan TNI untuk menyadarkan semua pihak menyudahi kekerasan itu sendiri. (Eduardus K Dewanto-Tempo News Room)