Reformasi Birokrasi Akan Tingkatkan Daya Saing Indonesia
Reporter
Editor
Selasa, 22 Juni 2010 10:46 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta -Reformasi birokrasi menjadi kata kunci untuk meningkatkan kesiapan pemerintah Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas ASEAN-Cina. Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Rachmianto, salah seorang peserta seminar nasional bertema "Percepatan Reformasi Birokrasi Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA)" di Jakarta hari ini.
Menurutnya, ada beberapa alasan perlunya reformasi birokrasi. "Di antaranya adalah tingkat efisiensi, efektifitas dan produktifitas yang belum optimal dari birokrasi pemerintah," ujarnya.
Dia juga menyebut kualitas pelayanan yang belum memuaskan, kedisiplinan dan etos kerja pegawai yang masih rendah, dan tingkat transparansi serta akuntabilitas yang juga rendah.
Buruknya sistem birokrasi di Indonesia ini berdampak langsung terhadap rendahnya tingkat daya saing Indonesia di dunia maupun di tingkat regional. "Ekonomi biaya tinggi menjadikan biaya ekspor Indonesia lebih mahal dari para pesaingnya," kata dia.
Saat ini, kata dia, posisi daya saing Indonesia menurut World Economic Forum adalah ke-54 dari 130 negara di dunia. Sedangkan untuk kawasan ASEAN, Indonesia menduduki peringkat ke-5.
Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023
6 Desember 2023
Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023
Respons dan tindak lanjut atas setiap pengaduan masyarakat (dumas) menjadi perhatian Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag dalam menjalankan tugas pengawasan.