Penyelundupan Kayu Rimba Dari Palu Digagalkan

Reporter

Editor

Minggu, 20 Juni 2010 16:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya berhasil menggagalkan penyelundupan tiga unit kontainer kayu kelompok rimba jenis campuran yang dikirim dari Palu, Sulawesi Tengah.

Kayu-kayu hutan tersebut terdiri dari jenis Siuri, Binua dan Nyatok. "Kayu-kayu ini dikirim ke Surabaya tanpa dilengkapi dengan Surat Keterangan Sahn Hasil Hutan," kata Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Ajun Komisaris Besar Widodo, Minggu (20/6).

Menurut Widodo, kayu tanpa dokumen itu berhasil dideteksi aparat saat tengah dibongkar di Depo Alken Lines Tanjung Perak pada Kamis pekan lalu. Polisi telah menetapkan pengirim kayu tersebut, Andi M. Malonda sebagai tersangka. "Kami masih mendalami mau dikirim ke mana sebenarnya kayu-kayu ini," ujar Widodo.

Tersangka, kata Widodo, dijerat dengan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Kehutanan, tindak pidana korupsi, dan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.8/Menhut-11/2009.

Selain itu, penyidik juga sedang meminta keterangan tiga orang saksi, yakni Andre Dwiyanto, Johan dan Suhartono. Tindak lanjut dari penanganan kasus ini, menurut Widodo, ada tiga. Yakni meminta keterangan saksi ahli dari Dinas Kehutanan Jawa Timur, melengkapi administrasi berkas dan melimpahkan ke jaksa penuntut umum. "Secepatnya kasus ini akan kami limpahkan ke kejaksaan," imbuh Widodo.

Sebelumnya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak juga berhasil menggagalkan upaya pengiriman dua unit kontainer kayu gergajian jenis merbau dari Jayapura, Papua. Kayu-kayu itu sedianya akan dikirim ke Sidoarjo melalui Pelabuhan Tanjung Perak.

KUKUH S WIBOWO

Berita terkait

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

5 jam lalu

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penyelundupan miras melalui Pelabuhan Tanjung Emas disamarkan sebagai pengiriman tekstil. Mendapat atensi dari Kantor Pusat Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya